Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kilau Wajah Baru Juventus, Buah Langkah Berani Thiago Motta

28 Agustus 2024   21:11 Diperbarui: 29 Agustus 2024   07:36 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thiago Motta, Pelatih Juventus. (Foto: AFP/Gabriel Bouys via Kompas.com)

Juventus menjadi salah satu tim di Serie A Liga Italia yang melakukan transformasi pada musim 2024/2025 ini. Transformasi dari klub berjuluk "Nyonya Besar" itu dimulai dengan pergantian pelatih dari Massimiliano Allegri ke pelatih muda berusia 42 tahun, Thiago Motta.

Motta yang berhasil membawa Bologna pada posisi kelima klasemen akhir Serie A Liga Italia musim lalu itu langsung melakukan perubahan drastis di Juventus. Perubahan itu dimulai dengan langkah pembersihan di skuad tim.

Para pemain yang tak sesuai dengan rencana kerjanya, walaupun bermanfaat di era kepelatihan Allegri diminta untuk angkat kaki keluar dari Juventus. Termasuk salah satunya Frederico Chiesa yang baru berusia 26 tahun dan kabarnya sudah direkrut oleh Liverpool.

Di balik pembersihan itu, Motta merekrut beberapa pemain baru seperti penjaga gawang M. di Gregorio, Khephren Thuram dan Douglas Luiz. Praktisnya, Juventus di era kepelatihan Motta terlihat berwajah baru.

Wajah baru Bianconeri juga nampak pada perubahan formasi tim. Di era Allegri, Juve akrab dengan formasi 3-5-2.

Pada era Motta, paling tidak dalam dua laga perdana di Liga Italia, Juventus bermain dengan formasi 4-2-3-1 yang mana dalam formasi itu Motta memainkan 6 pemain baru dan berdarah yang didatangkan di awal era kepelatihannya.

Formasi itu membuat Juventus tampil lebih mendominasi dan menyerang. Motta menginstruksikan para pemainnya untuk tampil berani menekan lawan. Gaya bermain "menekan" lawan menjadi salah satu wajah baru dari Juventus.

Berbeda dengan masa kepelatihan Allegri yang lebih cenderung mengambil jalan pragmatis dalam tiap laga. Yang terpenting menang dengan skor tipis walaupun tampil tak begitu meyakinkan.

Di masa Motta, Juventus bermain lebih menyerang. Hasilnya cukup mengagumkan dari dua laga perdana Serie A Italia. Dua kemenangan dengan catatan 6 gol tercipta dengan 3 gol per laga dan tanpa kebobolan menunjukkan tanda-tanda sukses dari wajah baru Juve di tangan Motta.

Wajah baru Juventus sebenarnya tampak di laga perdana kontra klub promosi, Como. Juventus mampu menciptakan tiga gol dari para penyerang sayap. 

Menariknya, salah satu pemain yang menarik perhatian dalam laga kontra Como adalah Samuel Mbangula yang baru berusia 20 tahun. Mbangula mencetak 1 gol dan 1 asis untuk gol Andrea Cambiaso. Dengan itu, Juve perlahan tak menggantungkan urusan mencetak gol pada satu pemain semata.   

Padahal, sewaktu laga-laga persabahatan jelang musim pembukaan Liga Italia, perjalanan Juventus tak meyakinkan. Tak sedikit yang meragukan langkah berani Motta yang berani membongkar skuad dengan "membuang" beberapa pemain penting dan menggantikan mereka dengan wajah-wajah baru.

Namun, menimbang dua laga yang sudah dimainkan Juventus, langkah Motta terbilang benar. Bagaimana pun, guna merealisasikan rencana kerjanya dengan baik, Motta membutuhkan pemain yang sesuai dengan karakter permainannya dan juga berani untuk melepas pemain yang tak cocok dengan sistemnya.

Terbukti, para pemain baru Juventus tak membutuhkan waktu lama beradaptasi. Salah satu alasannya karena memang Motta sudah mempertimbangkan karakter dan kualitas mereka yang searah dengan taktik yang mau dibangunnya di Juventus.

Lebih jauh, taktik Motta juga ikut menaikan performa pemain seperti Dusan Vlahovic. Perannya sebagai striker tunggal membuatnya lebih efektif dalam menciptakan peluang dan menciptakan gol.

Motta pun mengakui peran penting Vlahovic. Seperti terlansir dalam Reuters (27 Agustus 2024), Motta mengomentari peran Vlahovic selepas laga kontra Verona. Dalam laga itu, Vlahovic berhasil mencetak dua gol.

"Dia bermain untuk tim, melakukan banyak pergerakan dan di atas segalanya dia adalah seorang pemain yang tahu bagaimana mencetak gol. Saya puas dengan dia, dan dia harus terus melakukan hal itu," ungkap Motta tentang Vlahovic.  

Vlahovic adalah salah satu dari beberapa pemain yang dipertahankan Motta dari bagian proyeknya di Juventus.

Motta benar-benar membangun wajah baru Juventus. Cara itu dimulai dengan langkah berani untuk membuka pintu keluar pada pemain yang tak searah dengan taktiknya dan merekrut pemain-pemain muda yang dinilai cocok untuk menerjemahkan taktiknya di Juve.

Untuk sementara Juventus menjadi satu-satunya tim yang meraih kemenangan 100 persen dari dua laga perdana di Liga Italia. Karenanya, Juventus sementara berada di puncak klasemen sementara Liga Italia di atas Inter. 

Memang, terlalu dini untuk menilai jika Juventus bisa menantang juara bertahan Inter Milan. 

Akan tetapi, menimbang performa Juventus yang umumnya dihuni oleh para pemain baru, tak berlebihan jika menilai bahwa era baru di tangan Motta siap menjadi penantang serius di Serie A Liga Italia musim ini.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun