Bila ditelusuri dalam masa kerja Arteta sebagai pelatih Arsenal, pelatih asal Spanyol itu tak begitu dominan dalam mengorbikan pemain muda didikan akademi.Â
Bahkan, di balik kebijakan transfer pemain di masa Arteta, pemain yunior dari akademi klub sangat sulit mendapat tempat di skuad utama Arsenal.
Arteta cenderung mencari "pemain jadi" dari tim-tim lain atau liga-liga lain untuk menguatkan skuad Arsenal. Tak elak, para pemain akademi yang mempunyai talenta dan prospek bagus seperti Chido tak ragu untuk angkat kaki dari Arsenal dan pergi ke klub lain.
Berbeda dengan MU di era Erik Ten Hag. Ten Hag tak ragu untuk mengorbitkan para pemain muda sebagai bagian dari skuad utama. Bahkan, Ten Hag tak segan membangkucadangkan pemain senior jika performa tak meyakinkan, dan memberikan posisi mereka untuk pemain muda dari didikan akademi.
Amad Diallo dan Kobbie Mainoo adalah dua contoh pemain muda yang diorbitkan oleh Ten Hag dari akademi Setan Merah. Mainoo bahkan menjadi sensasi baru di liga Inggris dan bahkan pemain muda berusia 19 tahun ini mampu masuk skuad Timnas Inggris pada Piala Eropa 2024.
Harus diakui bahwa kepercayaan Ten Hag pada pemain muda dari didikan akademi tak bisa diragukan. Makanya, pilihan Chido untuk mengiakan pinangan MU sangat beralasan lantaran peluang untuk bermain di skuad utama sangat terbuka lebih besar.
Terlebih lagi, peta persaingan di lini depan MU tak begitu ketat sebagaimana di Arsenal. Menimbang dari sisi posisinya sebagai striker, Chido bisa bersaingan dengan Rasmus Hojlund di lini depan.Â
Apalagi, Anthony Martial memilih untuk hengkang dari MU sehingga tempat untuk posisi striker menjadi arena perebutan dari kedua pemain muda tersebut.
Hojlund yang dibeli dari Atalanta pada musim lalu itu belum memberikan performa yang cukup impresif bersama Setan Merah. Apabila pemain berpaspor Denmark itu tak segara menaikan performanya, bukan tak mungkin Chido akan mendapat lirikan dari Ten Hag.
Chido mengambil langkah yang tepat dengan keputusan hengkang dari Arsenal dan pindah ke MU.Â
Di MU, Chido berpeluang besar untuk mendapatkan tempat di skuad utama apabila menimbang gaya kepelatihan Ten Hag yang pro pemain muda dan juga persaingan di sektor striker yang tak begitu ketat.