Kebebasan itu membuat kita nyaman. Ekspresi diri teraktualisasi seturut dengan apa yang kita kehendaki.Â
Makanya, ketidaknyaman akan muncul saat ada kontrol dari pihak lain. Apalagi kontrol yang berlebihan.Â
Skenario yang sama berlaku dengan medsos anak yang mendapat kontrol dari orangtua. Anak akan merasa tak nyaman ketika orangtua "terlalu" mengontrol lebih anak lewat medsos.Â
Kontrol lebih itu nampak pada sikap orangtua yang mengomentari setiap postingan anak. Apalagi, jika nada komentar yang tersampaikan cenderung negatif, sinis, dan penuh kesangsian.
Belum lagi, jika komentar orangtua mengarah pada kungkungan pada anak dalam bermedsos daripada membangun sikap bijak anak dalam bermedsos.Â
Kontrol lebih itu bisa bermuara pada reaksi anak, seperti mengunci postingannya dari orangtua.Â
Boleh saja anak berteman dengan orangtua, tetapi ada status dan postingan yang dikunci dari pandangan orangtua.Â
Di sini perlu ditekankan bahwa orangtua boleh saja mengontrol medsos anak, tetapi kontrol itu perlu dalam batas kewajaran tertentu.Â
Juga, kontrol lebih itu tak perlu diungkapkan lewat medsos, tetapi lewat interaksi langsung di rumah.Â
Lebih baik berbicara empat mata dengan anak, daripada langsung menasihatinya di medsos karena itu akan menimbulkan preseden negatif bagi mereka yang membacanya di medsos.
Kedua, Sikap Orangtua yang Lebay.Â