Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Gaya Kalem Manchester City pada Bursa Transfer Pemain

23 Juli 2024   10:17 Diperbarui: 23 Juli 2024   22:47 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester City merayakan kesuksesan meraih trofi Liga Inggris musim 2023/24. (Foto: AFP/Oli Scarff via Kompas.com)

Geliat transfer pemain sudah mulai bergerak di antara klub-klub papan atas Eropa. Ada klub yang sudah resmi mendapatkan pemain yang ditargetkan, dan ada pula yang masih dalam proses negosiasi.

Juara Liga Inggris musim 2023/24 lalu, Manchester City terbilang masih kalem pada bursa transfer pemain. Tak begitu "ramai" saat merekrut pemain. Termasuk saat mendapatkan Savinho dari Troyes.  

Berbeda dengan tim-tim pesaingnya di Liga inggris. Arsenal sudah makin dekat dengan bek muda yang menjadi sensasi di Piala Eropa 2024, Ricardo Calafiori dari Bologna.

Manchester United dan Chelsea tampaknya sibuk membeli pemain di bursa transfer. MU sudah mengucurkan uang besar untuk Leny Yoro dari Lille dan J. Zirkzee dari Bologna.

Chelsea sudah merekrut beberapa pemain seperti Marc Guiu dari Barcelona dan K. Dewsbury-Hall dari Leicester City sejak Maresca sebagai pelatih baru Chelsea pada musim ini.

Di antara pergerakan klub-klub top itu, Man City tampak tak begitu aktif. Kalem dan tenang.

Salah satu alasannya karena faktor pelatih Pep Guardiola dan dibarengi dengan sistem yang kuat terbangun di klub yang berjuluk "The Citizens" tersebut sejak berada di tangan kepelatih Guardiola.

Bukan rahasia jika, Guardiola yang gemar utak-atik skema permainan terbilang pelatih yang hati-hati dalam urusan perekrutan pemain. Pelatih asal Spanyol tersebut tak asal rekrut.

Salah satu pendasaran dalam perekrutan pemain bergantung pada kebutuhan tim dan bermuara keseimbangan komposisi skuad.

Jadinya, para pemain yang direkrut di era kepelatihan Guardiola umumnya tampil impresif, menjawabi strategi permainan tim, dan regular tampil.

Efek lanjutnya saat ada pemain yang memilih untuk hengkang seperti direkrut klub lain atau juga tak mau memperpanjang kontrak, Man City tampak tak begitu panik lantaran sudah ada pelapis yang sudah ditempah dengan baik.

Misalnya pada musim lalu ketika Ilkay Gundongan yang nota bene kapten tim tak mau memperpanjang kontrak dan memilih pergi ke Barcelona. Kepergian Gundogan tak mempengaruhi sistem permainan Man City lantaran Man City memiliki beberapa pemain yang bisa mengisi posisi dan peran Gundogan.

Juga, Man City beruntung dengan kebrilianan Guardiola. Eksperimen berani Guardiola dalam memainkan seorang pemain tidak pada posisi aslinya atau juga menciptakan posisi baru untuk pemain tertentu memberikan efek pada tim.

John Stones berhasil diubah sebagai gelandang jangkar. Tugas itu dijalankan dengan baik. Efeknya Stones bisa bermain pada dua posisi berbeda dan bisa mengisi kekosongan apabila dibutuhkan.

Julian Alvarez yang berposisi sebagai striker bisa dimainkan sebagai striker ketika Erling Haaland absen dan bisa juga memainkan peran Kevin de Bruyne di sektor gelandang serang. Efeknya saat Kevin de Bruyne absen, Alvarez menjadi salah satu pilihan pengganti De Bruyne.

Dengan demikian juga dengan Phil Foden yang musim lalu mulai diberikan ruang bebas di lini tengah sebagaimana peran Kevin de Bruyne. Pemberian peran itu bisa membantu tim ketika sesekali De Bruyne memilih hengkang dari Man City.  

Oleh sebab itu, Man City tak begitu panik ketika ada pemain yang pergi. Bahkan, kiper Ederson menjadi target dari salah satu klub asal Arab Saudi.

Alih-alih panik dengan pendekatan tersebut, Man City malah mencantum harga untuk kiper asal Brasil tersebut dan tampil tenang lantaran mempunyai S. Ortega yang sudah teruji dengan baik pada musim lalu tatkala Ederson absen karena cedera pada musim lalu.

Sistem kerja yang solid yang dibarengi dengan taktik dan kejelian pelatih membuat Man City kalem pada setiap transfer pemain. 

Bahkan, secara mengejutkan Man City melakukan negosiasi transfer pemain menjelang menit-menit akhir bursa transfer pemain ditutup sebagaimana dengan apa yang dilakukan saat merekrut Jeremy Doku musim lalu.

Lebih jauh, Man City lebih fokus dalam urusan perekrutan. Ketika pemain yang ditarget gagal untuk didapati, Man City tak panik dengan segera merekrut pilihan lain. Pendek kata, "panic buying" sepertinya tak masuk ke dalam kosa kata kepunyaan Man City.

Man City sudah mendominasi raihan trofi Liga Inggris dalam satu dekada terakhir. Dominasi itu tercipta lantaran sistem yang kuat baik dalam manajemen klub maupun dalam perekrutan pemain.

Akan tetapi, di balik sistem yang kuat itu tersembunyi kecemasan apabila sesekali waktu Guardiola memilih untuk mengakhiri masa kerja di Man City. Hal itu  bisa saja menimbulkan goncangan dan mengganggu kestabilan klub.

Itu sudah terbukti dengan MU yang ditinggalpergi oleh Sir Alex Ferguson. Ferguson yang melatih Setan Merah selama lebih dari dua dekada telah membangun sistem yang kuat untuk MU sehingga menjadi klub tersukses sejak tahun 90-an hingga awal 2000-an.

Masalah muncul dan bahkan itu yang terjadi hingga saat ini ketika Ferguson pergi. Tak ada regenerasi pelatih yang tepat. Akibatnya, sistem yang terbangun perlahan luntur dan performa MU anjlok.

Hal yang sama bisa saja terjadi dengan Man City apabila sistem yang sudah terbangun semasa Pep Guardiola tak dijaga. 

Paling penting, Man City perlu mencari langkah untuk membangun regenerasi yang tepat agar ketika Guardiola pergi, ada pengganti yang bisa mengimbangi kualitas Guardiola dan sistem tetap terjaga.

Man City tampak kalem pada bursa transfer pemain. Hal itu tak lepas dari sentuhan tangan dingin Guardiola selama 8 musim menjadi pelatih Man City.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun