Man City sudah mendominasi raihan trofi Liga Inggris dalam satu dekada terakhir. Dominasi itu tercipta lantaran sistem yang kuat baik dalam manajemen klub maupun dalam perekrutan pemain.
Akan tetapi, di balik sistem yang kuat itu tersembunyi kecemasan apabila sesekali waktu Guardiola memilih untuk mengakhiri masa kerja di Man City. Hal itu  bisa saja menimbulkan goncangan dan mengganggu kestabilan klub.
Itu sudah terbukti dengan MU yang ditinggalpergi oleh Sir Alex Ferguson. Ferguson yang melatih Setan Merah selama lebih dari dua dekada telah membangun sistem yang kuat untuk MU sehingga menjadi klub tersukses sejak tahun 90-an hingga awal 2000-an.
Masalah muncul dan bahkan itu yang terjadi hingga saat ini ketika Ferguson pergi. Tak ada regenerasi pelatih yang tepat. Akibatnya, sistem yang terbangun perlahan luntur dan performa MU anjlok.
Hal yang sama bisa saja terjadi dengan Man City apabila sistem yang sudah terbangun semasa Pep Guardiola tak dijaga.Â
Paling penting, Man City perlu mencari langkah untuk membangun regenerasi yang tepat agar ketika Guardiola pergi, ada pengganti yang bisa mengimbangi kualitas Guardiola dan sistem tetap terjaga.
Man City tampak kalem pada bursa transfer pemain. Hal itu tak lepas dari sentuhan tangan dingin Guardiola selama 8 musim menjadi pelatih Man City.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H