Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fabian Ruiz, Representasi Pemain Terbuang dan Silent Maestro Timnas Spanyol

13 Juli 2024   12:43 Diperbarui: 13 Juli 2024   13:08 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fabian Ruiz merayakan golnya ke gawang Kroasia.  Foto: ODD Andersen/AFP via Kompas.com

Timnas Spanyol dikenal sebagai salah satu penghasil gelandang berkualitas di dunia. 

Siapa yang tak mengenal nama-nama seperti Xavi Hernandez, Andre Iniesta, Xabi Alonso, Cesh Fabregas, dan Sergio Busquets yang pernah menjadi bagian dari sejarah sepak bola Spanyol meraih trofi Piala Dunia pertama kalinnya pada tahun 2008.

Setelah era para pemain ini berakhir, Spanyol masih menghasilkan beberapa gelandang berkualitas. 

Rodri, gelandang jangkar andalan Pep Guardiola di Manchester City adalah salah satunya. Pedri dan Gavi, dua bintang muda yang bermain di Barcelona.

Peran gelandang menjadi bagian signifikan dari karakter dan gaya permainan Spanyol. Apalagi, gaya Spanyol dengan "Tika-taka" yang kemudian perlahan diubah, tepatnya dipoles oleh Pelatih Luis de la Fuente selama Piala Eropa 2024.

Kendati berubah, peran para gelandang tak ikut berubah. Makanya, Rodri tetap memainkan peran sentral dalam permainan Spanyol.

Di samping Rodri, Spanyol beruntung memiliki Fabian Ruiz. Boleh dikatakan bahwa pemain yang lebih suka dipanggil dengan "Fabian" ini adalah salah satu pemain yang sensasional dari kiprah Spanyol hingga partai final Piala Eropa 2024.


Fabian, Representasi Pemain Terbuang Spanyol

Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente tak luput mengakui kehebatan Fabian. "Fabian adalah seorang pemain yang berbeda, kelas dunia," ungkap De la Fuente tentang Fabian.

Pemain yang membela Paris Saint Germain (PSG) itu bisa berperan sebagai gelandang serang, dan bisa juga mendampingi Rodri di sektor gelandang jangkar.

Fabian sudah membela Timnas Spanyol dalam 28 laga termasuk lima laga di Piala Eropa 2024 dan tak sekalipun menderita kekalahan. Sebenarnya, Fabian sudah menjadi bagian dari skuad Spanyol sejak lima tahun terakhir.

Sayangnya, pemain yang sudah berusia 28 tahun ini jarang dimainkan. Bahkan, pelatihnya di PSG, Luis Enrique sewaktu menjabat sebagai pelatih Timnas Spanyol tak mengikutsertakan Fabian di Piala Dunia 2022. Fabian terlihat luput dari perhatian.

Terang saja, De la Fuente menilai bahwa Fabian adalah sosok yang mewakili para pemain yang berada di bawah bayang-bayang dan perlu mendapat pengakuan.  

Di tangan De la Fuente, Fabian mendapat tempat penting dan tak tergantikan. Bahkan, kehadiran Fabian seperti mengisyaratkan tentang pentingnya pemain asal Spanyol tanpa melihat di mana pemain itu berkiprah.

Bukan rahasia lagi jika Real Madrid dan Barcelona kerap menjadi referensi sepak bola Spanyol. Kedua tim ini acap kali memberikan sumbangan para pemain untuk timnas. Namun, persepsi itu kemudian diubah sejak era kepelatihan Enrique dan kemudian di era De la Fuente.

Dalam skema permainan De la Fuente di Piala Eropa 2024, hanya Dani Carvajal dari Real Madrid dan kemudian Lamine Yamal dan Pedri dari Barcelona yang kerap bermain. 

Selebihnya, De la Fuente berani mempercayakan pemain dari klub-klub lain selain Barca dan Madrid.

Bahkan, De la Fuente mengikutsertakan dua bek Aymeric Laporte yang membela salah satu klub Arab Saudi dan Robin Le Normand (Real Sociedad). Marc Curcurella sempat disinis dan diragukan, tetapi kemudian menjadi andalan tetap De la Fuente.

Tak elak, di awal Piala Eropa 2024, Spanyol kurang diperhitungkan. Salah satu pendasarannya karena sebagian besar skuad Spanyol yang ke Piala Eropa 2024 kurang terlalu popular di mata media. 

Kebanyakan "low profile" dan beberapa di antaranya "terbuang" dari timnas Spanyol lantaran tak begitu terpakai di klub yang mereka bela atau juga berkiprah di klub yang tak terlalu popular.

Di tangan De la Fuente, wajah Spanyol menjadi berbeda, yang mana sejauh pemain berkualitas, si pemain akan menjadi bagian dari Timnas. Fabian adalah salah satu contoh dari keterwakilan pemain terbuang dan kemudian mampu menunjukkan kualitasnya.

Fabian, Silent Maestro

Oliver Hopkins dalam artikelnya di Opta Analyst (12 Juli 2024) menulis bahwa Fabian Ruiz adalah "The Quite Maestro" yang mendominasi lini tengah di Piala Eropa 2024.

Fabian termasuk pemain yang serba bisa untuk kategori sektor gelandang. Dia bisa bermain sebagai patner Rodri dalam formasi dua gelandang jangkar, tetapi juga gelandang sektor kiri dalam formasi tiga gelandang. 

Selain itu, Fabian juga ikut membantu Marc Cucurella di sektor kiri.
Rodri lebih cenderung berada di sektor gelandang jangkar. Sementara itu, Fabian cenderung untuk naik lebih ke atas membantu penyerangan.

Tak elak, Fabian hanya kalah dari rekan setimnya, Olmo dalam usuran mencetak gol dan membuat asis. Sejauh ini, Fabian sudah mencatatkan 2 asis dan 2 gol di Piala Eropa 2024.

Oleh sebab itu, Fabian sebenarnya menjadi sentral permainan Spanyol. Seturut analisa, aliran bola kerap bersentral pada Fabian sebelum diumpan ke sisi kiri antara Nico Williams ataukah Cucurella. Atau sebaliknya, melakukan umpan ke striker dan penyerang lubang seperti D. Olmo.

Pemain berkaki kidal ini terbilang "nyaman" dalam urusan mengontrol bola. 

Terbukti, saat Fabian mengelabui tiga pemain Jerman saat bermain kontra Jerman dalam satu kesempatan dengan kontrol dan dipadukan dengan ketenangannya. 

Tiga pemain Jerman itu coba mengelilingi Fabian dan mereka serentak bergerak pada satu arah. Tak disangka, dengan tenang Fabian mengontrol bola dan membalikan badannya sekaligus mengecoh tiga pemain Jerman bersamaan.

Aksi itu menunjukkan kualitas Fabian sebagai salah satu gelandang penting Spanyol. Tak berlebihan jika Fabian adalah seorang maestro di lapangan tengah yang mampu membuka mata banyak pihak tentang kualitasnya.

Di partai final, Inggris perlu mewaspadai Fabian. Fabian sudah mencetak dua gol selama Piala Eropa 2024. 

Performanya yang kalem dan tenang bisa menjadi salah satu senjata Tim Matador, julukan Spanyol yang melukai Inggris dan menghambat Inggris meraih trofi pertama Piala Eropa.

Salam Bola  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun