Belum lagi, sinar Lamine Yamal makin terang menerang seturut berjalannya kompetesi.Â
Sinar Lamine Yamal
Lamine Yamal menjadi salah satu sensasi di Piala Eropa 2024. Tak tanggung-tanggung, pemain yang membela Barcelona ini tampil secara regular sejak babak kualifikasi grup.
Tercatat sebelum bermain kontra Perancis, Yamal mencatatkan tiga asis. Catatan itu menjadikan Yamal sebagai pemain pertama dalam sejarah Piala Eropa.
Juga, Yamal mampu menciptakan 14 peluang mencetak gol bagi rekan-rekan setimnya. Hal itu mengulangi catatan Xavi Hernandez di Piala Eropa 2011.
Sinar Yamal kian terang pada semifinal kontra Perancis. Akhirnya, Yamal pecah telur, dalam mana dia mampu mencatatkan namanya di papan skor.Â
Gol indah Yamal dari luar kotak penalti membuat suporter Perancis yang berada di Allianz Arena dna masih merayakan keunggulan satu gol menjadi bungkam.
Yamal pun menjadi pemain termuda (16 tahun, 362 hari) yang mencetak gol di Piala Eropa dan melampaui rekor sebelumnya yang dipegan oleh Johan Vonlanthen (18 tahun 141 hari). Menariknya, tiga hari lagi Yamal berusia 17 tahun. Â
Sinar Yamal juga seperti membungkam salah satu punggawa Perancis, Adrien Rabiot. Rabiot menilai bahwa Yamal akan sulit menunjukkan performa terbaiknya di tengah tuntutan dan tekanan partai semifinal.Â
Bahkan, Rabiot seperti menantang Yamal untuk melakukan "hal yang lebih" agar bisa sampai partai final.
Yamal menanggapi komentar Rabiot dengan ciri khas gaya milineal. Pada dinding media sosialnya "IG" sebelum laga kontra Perancis, Yamal meng-upload gambar tangan yang bermain catur.Â