Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kepantasan Spanyol Masuk Final dan Sinar Lamine Yamal

10 Juli 2024   04:16 Diperbarui: 10 Juli 2024   05:18 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati demikian, Spanyol mampu keluar sebagai juara grup dengan 100 persen kemenangan dan tanpa kebobolan.

Setelah itu, performa meyakinkan Spanyol saat menundukan tuan rumah, Jerman di perempat final menegaskan kepantasan Spanyol untuk berada di final. 

Jerman yang penuh euforia karena performa dan wajah baru tim dalam polesan pelatih muda, Julian Nagelsmann runtuh seketika di tangan Tim Matador.
"La Roja" tak membiarkan laga untuk dilanjutkan hingga partai drama penalti. Gol pada menit-menit akhir pada menit perpanjangan waktu laga memupuskan langkah Jerman ke semifinal.

Tantangan Spanyol di partai semifinal kian berat. Bukan rahasia lagi jika Perancis terbilang favorit juara lantaran komposisi skuad dan juga faktor kesolidan Perancis sejak dilatih oleh Didier Deschamps.

Hanya saja, barangkali tak sedikit yang tak menyadari rekor Perancis sampai ke partai semifinal tak begitu meyakinkan. Dewi Fortuna seperti berpihak Perancis hingga semifinal lantaran Perancis lolos dengan 3 gol saja, yang mana 2 gol lewat bunuh diri dan 1 gol lewat titik penalti.

Tuah dewi fortuna untuk Perancis sepertinya tak mempan saat bermain kontra Spanyol. Malahan, gol pertama Perancis dari pemain terbuka menjadi awal petaka.

Perancis harus mengakui keunggulan Spanyol. Tembok solid kiper Perancis, Mike Maignan runtuh. Sebelum bertemu Perancis, Maignan mempunyai rekor 94 persen penyelamatan. Rekor itu menyamai mantan kiper Spanyol, Iker Casillas di Piala Eropa 2012.  

Dari enem laga, mulai dari babak kualifikasi hingga semifinal, dua kali Spanyol kalah penguasaan bola dari lawannya yakni kontra Kroasia (47 persen) di laga perdana kualifikasi grup dan kontra Jerman (48 persen) di perempat final. 

Kendati demikian, Spanyol mampu melewati laga dengan kemenangan. Lebih jauh, Spanyol tampil lebih tenang dan efekti.

Walau Perancis lebih unggul, Spanyol tak panik. Dengan memainkan skema dua gelandang jangkar, F. Ruiz dan Rodri dari pola 4-2-3-1, pelatih De La Fuente mampu meredam permainan Kylian Mbappe dan rekan-rekan setimnya. 

Pada partai final, Spanyol hanya menantikan hasil laga antara Belanda kontra Inggris. Di balik penantian itu, asa dan kepantasan untuk menjadi juara menguat karena Spanyol berhasil melewati rentetan laga-laga sulit dengan kemenangan meyakinkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun