Beberapa hal yang menyebabkan Brasil mulai kehilangan Jogo Bonito. Salah satunya adalah sepak bola jalanan yang sudah makin tak terlihat. Bukan rahasia lagi jika banyak pemain Brazil yang bermula dari sepak bola yang dimainkan di jalanan.
Lebih jauh, pelatih akademi tim muda Flamengo, Victor Hugo da Silva menilai bahwa itu disebabkan oleh perubahan gaya, yang mana Brasil lebih bermain mengikuti sistem dan mengabaikan kreativitas pemain sendiri.
Da Silva juga menilai bahwa ada perubahan gaya hidup di Brasil yang mempengaruhi para pemain di tempat latihan. Gaya hidup itu berkaitan dengan penggunaan ponsel yang berlebihan hingga pola makan yang tak sehat.
Brasil yang mempunyai 203 juta penduduk mempunyai ponsel lebih banyak daripada jumlah penduduk. Selain itu, lebih dari sepertiga dari jumlah anak berusia 5 sampai 19 tahun menderita obesitas.
Belum lagi, sepak bola cenderung menjadi bagian dari bisnis dan akibatnya aksesnya lebih dekat ke orang kaya dan menjauh dari masyarakat kurang mampu.Â
Padahal, di Brasil sepak bola adalah permainan dari masyarakat, tetapi karena tuntutan bisnis, aksesnya pun makin rumit.
Gaya permainan Brasil, Jogo Bonito, mulai kabur dari permainan Brasil saat ini. Tak heran, salah satu legenda sepak bola Brasil, Ronaldo pernah berkata dia lebih suka menonton permainan tenis daripada sepak bola.
Mantan pemain Brasil yang bernama lengkap Ronaldo Nazario de Lima menyatakan bahwa dia terlihat bosan untuk duduk selama 90 menit menonton sepak bola daripada menonton pertandingan tenis selama 5 jam.
Ronaldo menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya "Jogo Bonito" Timnas Brasil yang pernah sukses menjadi juara Piala Dunia 1994 dan 2002.Â
Kata-katanya itu secara implisit menunjukkan bahwa dia sudah tak menemukan gaya asli Jogo Bonito dalam permainan Brasil yang atraktif nan penuh kegembiraan.
Salam Bola