Salah satu asas yang berlaku di dunia sepak bola dan bidang olahraga umumnya adalah sportifitas.Â
Asas sportifitas itu nampak pada penghargaan pada lawan sekaligus kesadaran diri untuk tak mencela pihak lain dengan selebrasi dan kelakuan tertentu di arena atau pun lapangan hijau.
Ketika ada pelanggaran, ada aturan yang menjadi referensi dalam pemberian hukuman atas pelanggaran tersebut.
Sama halnya dengan pelanggaan di dunia sepak bola. Â Ada seperangkat aturan yang mengikat dan menghukum siapa saja yang melakukan tindakan-tindakan yang tak sesuai dengan asa sportifitas.
Hal itu rupanya dialami oleh dua pesepak bola, Jude Bellingham, pemain Timnas Inggris dan Merih Demiral, pemain Timnas Turki yang lagi berkiprah di Piala Eropa 2024.
Aksi kedua pemain ini terjadi di laga berbeda pada babak 16 besar. Jude Bellingham yang membela Timnas Inggris melakukan selebrasi yang dinilai mencela atau tak pantas sewaktu Timnas Inggris bermain kontra Slovakia.
Terlihat Bellingham seperti memegang area selangkangnya ketika melakukan selebrasi setelah melakukan gol ke gawang Slovakia. Sontak saja, aksinya itu dinilai tak sopan dan mengandung kontroversial.
Bellingham menolak tudingan bahwa aksinya mencelah para pemain dan ofisial Slovakia yang berada di bangku cadangan.Â
Dalam platform media sosialnya, "X" Bellingham menulis bahwa bahasa tubuhnya disampaikan kepada teman dekatnya yang berada dalam laga tersebut. Lebih lanjut, Bellingham menaruh respek pada bagaimana Slovakia bermain kontra Inggris.
Kendati demikian, badan sepak bola Eropa atau UEFA setelah melakukan investigasi dan evaluasi atas selebrasi yang dilakukan oleh pemain yang membela Real Madrid tersebut ditemukan bahwa aksi Bellingham tak sopan.Â
UEFA pun memberikan hukuman. Sanksinya berupa larangan sekali bermain. Hukuman larangan bermain dalam satu laga berlaku valid dalam satu tahun. Â
Selain itu, Bellingham mendapat denda sejumlah 30 ribu Euro atau setara Rp528 juta.
Beruntung, Bellingham masih diperkenankan untuk membela Timnas Inggris saat bermain kontra Swiss di partai perempat final. Kalau tidak, Timnas Inggris harus menghadapi situasi apes lantaran betapa pentingnya Bellingham dalam skuad Timnas Inggris sejauh ini.
Bellingham sudah berkontribusi dua gol untuk Timnas Inggris. Dua gol itu terbilang signifikan lantaran terjadi pada momen yang penting. Termasuk, gol tendangan salto saat Inggris menundukan Slovakia di babak 16 besar. Gol indah itu menyamakan kedudukan.
Juga, gol Bellingham tersebut mengubah jalannya laga dan sekaligus membuka karpet merah untuk kelolosan Inggris ke perempat final lantaran pada perpanjangan waktu, Harry Kane menambah keunggulan untuk Tiga Singa, julukan Timnas Inggris.
Hampir persis sama dengan Bellingham, penyerang Timnas Turki Merih Demiral juga menghadapi hukuman dari badan sepak bola Eropa, UEFA.Â
Demiral yang mencetak dua gol saat menang kontra Austria pada babak 16 besar melakukan selebrasi yang dinilai mengandung motif politik.
Saat mencetak gol kedua, Demiral melakukan salam Wolf Salute. Wolf Salute dilarang di Austria dan Perancis karena berkaitan dengan grup ekstrimis Serigala Abu-abu atau Grey Wolves. Salam Demira lebih berhubungan dengan politik dan tak diperkenankan untuk dilakukan di dunia sepak bola.
Berbeda dengan Bellingham yang masih diperkenankan membela Inggris pada babak perempat final. Demiral harus absen dalam dua laga termasuk kontra Belanda di babak perempat final dan apabila Turki lolos ke babak semifinal.
Terang saja, hukuman itu merugikan Turki. Demiral menjadi pemain penting dari Turki. Dua gol ke gawang Austria pada babak 16 besar menjadi contoh dari kontribusi Demiral.
Hukuman yang dijatuhkan kepada Bellingham dan Demiral merupakan bagian dari ketegasan badan sepak bola Eropa.Â
Hal itu juga menjadi peringatan bahwa dunia olahraga tak bisa dijadikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan lain, seperti alat politik atau pun merendahkan pihak lain.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H