Kalau ditimbang, tiga tim yang menjadi lawan Inggris di kualifikasi grup C mempunyai kesetaraan kualitas dengan Slovakia. Denmark, Slovenia, dan Serbia adalah tim-tim yang menjadi lawan Inggris di kualifikasi grup dan mempunyai kualitas yang persis sama dengan Slovakia.
Slovakia sudah menghadirkan efek kejutan di Piala Eropa 2024 saat menundukan Belgia dengan skor 1-0 di laga perdana kualifikasi grup. Situasi yang persis sama bisa terjadi dengan Inggris apabila tak waspada dan belum menemukan formula yang terbaik untuk memanfaatkan kualitas skuad yang dimiliki.
Salah satu kelemahan yang dipunyai Inggris selama masa kualifikasi adalah mandeknya lini depan. Tercatat dari tiga laga, Inggris hanya mencetak dua gol. Padahal, bila menilik susunan lini depan Inggris yang dipimpin oleh Harry Kane, tak berlebihan jika Inggris bisa tampil lebih produktif.
Namun, lini depan Inggris tampaknya bermasalah. Phil Foden (Manchester City), Buyako Saka (Arsenal), dan Jude Bellingham (Real Madrid) yang menjadi andalan klub yang mereka bela dalam urusan mencetak gol pada musim lalu sepertinya kehilangan daya magis bersama "Tiga Singa", julukan Timnas Inggris pada Piala Eropa 2024. Â
Belum lagi, keengganan pelatih Inggris, Gareth Southgate yang belum mau memercayakan Cole Palmer bermain sejak menit awal.Â
Pemain muda yang mencetak  22 gol dan 11 assist dari 33 laga di Liga Inggris bersama Chelsea pada musim lalu itu baru sekali dimainkan. Itu pun sebagai pemain pengganti dengan jumlah 19 menit waktu bermain dengan catatan 1 tembakan ke gawang.
Kemandekan lini depan Inggris bisa menjadi batu sandungan sekaligus kesempatan untuk tim lawan. Terlebih lagi, apabila Slovakia unggul dengan gol cepat dan kemudian menerapkan taktik kunci rapat daerah pertahanan. Oleh sebab itu, di balik kewaspadaan, harapannya Inggris sudah menemukan solusi dengan kemandekan lini depan.
Ketika Inggris yang menghadapi masalah dengan lini depan, Spanyol tampaknya lebih optimis di babak 16 besar. Hasil 100 persen kemenangan di babak kualifikasi  menjadi bekal berharga saat melawan tim kuda hitam, Georgia.
Georgia masih patut diwaspadai. Pertama-tama karena kunci kelolosan Georgia terjadi berkat kemenangan 2-0 atas Portugal di kualifikasi grup F.
Georgia berhasil mengalahkan Portugal dengan metode serangan balik dan memanfaatkan keteledoran lini belakang Portugal.Â
Akibatnya, Georgia menduduki tempat ketiga klasemen grup dan menjadi salah satu tim terbaik dari posisi ketiga.
Gaya permainan Georgia kontra Portugal bisa menjadi kewaspadaan untuk Spanyol. Â Spanyol, memang, terlihat meninggalkan gaya andalannya yakni permainan Tiki-taka dalam tiga laga terakhir dan lebih bermain langsung.