Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Pasangan Terjebak Judi Online

15 Juni 2024   16:19 Diperbarui: 15 Juni 2024   16:54 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Judi Online. Foto: Shutterstock/mclittlestock via Kompas.com


Judi Online menjadi salah satu fenomena sosial yang meresahkan akhir-akhir ini. Boleh dikatakan bahwa judi online sudah menjadi penyakit yang meresahkan kehidupan sosial.

Oleh sebab itu, keputusan Presiden Joko Widodo menandatangi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 221 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas (Satgas) pemberantasan judi online adalah langkah yang tepat dan sekaligus urgen (Bdk. Kompas.com, 15 Juni 2024) di tengah dampak negatif dari judi online.

Efek Judi Online

Banyak efek dari judi online. Pada tulisan ini, saya coba melihat bagaimana judi online mempengaruhi relasi suami istri secara khusus dan kehidupan keluarga secara luas. 

Alasannya, judi online telah menjadi salah satu sebab yang menghancurkan relasi suami istri hingga mengguncangkan keutuhan kehidupan berkeluarga.

Seperti terlansir dalam Kompas.com (14 Juni 2024), judi online dinilai sebagai salah satu sebab dari perceraian di kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ini, tentu saja, menjadi alarm serius dalam melihat dan menimbang pentingnya relasi suami-istri.

Tak hanya itu, beberapa hari yang lalu, kita barangkali membaca berita tentang seorang istri yang berprofesi sebagai polisi wanita yang membakar suaminya yang juga polisi lantaran judi online. Menurut berita yang beredar, si suami terjebak dalam judi online, dan itu meresahkan si istri.

Dari pelbagai kasus yang dipengaruhi judi online, dua efek pada relasi suami-istri dan kehidupan keluarga. 

Pertama-tama, hal itu berdampak pada aspek materi.

Dari sisi materi, tentu saja banyak hal yang bisa dikorbankan. Uang gaji yang semestinya bisa dipakai untuk kebutuhan yang penting, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga hilang begitu saja lantaran diutamakan untuk judi.  

Padahal, kalau ditelisik lebih dalam, belum ada orang yang menjadi kaya karena berjudi, apalagi judi online. Biasanya, hanya kesenangan sesaat. 

Malahan, judi online lebih banyak mudaratnya, daripada memberikan manfaatnya.

Salah satu sepupu dekat saya pernah terlibat dalam judi online. Gegara karena sudah adiktif dengan judi online, sepupu saya itu seperti lupa diri. Dia menghabiskan semua gajinya di judi online. Bahkan, dia nekat berutang.

Selain pendapatannya hilang, dia mesti menjual rumahnya untuk membayar utang yang diakibatkan oleh judi online.

Tak sampai di situ. Ketika pulang ke rumah orangtuanya, dia menciptakan ulah baru. Dia menghendaki orangtuanya agar segera mengatur dan membagi harta warisan keluarga.

Niat saudara sepupu saya itu masih berkaitan dengan kondisi diri yang tak lepas dari judi online. Dia mau menjual warisannya dan uangnya dipakai untuk bayar utang dan bisa jadi melanjutkan judi online.  

Ini adalah salah satu contoh di mana judi online membuat seseorang lupa diri dan lupa keluarga. Bahkan, gegara judi online harta berharga harus dikorbankan, tetapi dampaknya pada kehidupan keluarga yang melarat dan ditekan utang yang berat.

Efek kedua dari judi online, tentu saja, pada sisi emosional, terkhususnya pada pasangan yang tak terlibat dan juga anak-anak. Pasangan yang tak terlibat dan anak-anak bisa menjadi korban. 

Sakit hati dari salah satu pasangan dan anak-anak pasti tak bisa dihindari. Terlebih lagi jika uang keluarga banyak dihabiskan pada judi online.

Apalagi, gegara judi online, keluarga harus menanggung utang yang tak sedikit dan menjadi hal itu menjadi bahan pembicaraan orang lain. Hal itu bisa menjadi beban batin yang cukup berat sehingga beban batin itu membuat seseorang malu berinteraksi dengan sesama.

Selanjutnya, kepercayaan dari sesama bisa luntur. Ketika ada masalah, orang enggan untuk membantu lantaran rekam jejak salah satu pasangan yang terlibat judi online.

Juga, ketika mau terlibat dalam kegiatan bersama, kecurigaan dari pihak lain pasti ada. Apalagi kegiatan bersama itu berhubungan dengan uang.

Keluarga, Agen Lawan Judi Online

Pembentukan satgas judi online oleh Presiden Jokowi menjadi salah satu solusi dari penanggulangi judi online. Keberadaan satgas tersebut perlu dibarengi oleh komitemen kuat dari pelbagai pihak, termasuk komitmen dari pasangan suami-istri.

Di sini, tugasnya solutif mengatasi judi online tak hanya berada di pundak pemerintah, tetapi juga itu menjadi panggilan moral untuk pelbagai institusi kemasyarakatan seperti institusi agama dan keluarga.

Peran agama dalam kehidupan berkeluarga sangatlah penting. Salah satu peran agama adalah bagaimana membantu dan mendukung kehidupan keluarga, terlebih khusus dalam relasi suami istri.

Dalam konteks agama Katolik, ada persiapan khusus yang dibuat sebelum pernikahan. Persiapan itu diberi nama dengan seminar pra-kana. Tujuannya untuk memberikan masukan tentang kehidupan suami-istri, termasuk di dalamnya bukan hanya soal iman, tetapi juga mengenai soal moral, sosial, dan ekonomi.

Pada titik ini, persoalan judi online bisa menjadi bahan untuk dibicarakan dan didiskusikan. Tujuannya, agar kedua belah pihak menyadari dan mengantisipasi bahaya yang mengintai apabila terjebak pada persoalan judi online.

Memang, tak gampang untuk melepaskan seseorang dari judi online. Untuk itu, agar tak sampai terperosok dalam persoalan judi online, relasi suami-istri perlu diperkuat. Institusi keluarga perlu ditopang dengan nilai-nilai moral yang solid.

Keluarga bisa menjadi salah satu tempat untuk mengatasi judi online. Orangtua perlu menjadi contoh yang baik untuk anak-anak. 

Lebih jauh, sebagai pasangan suami-istri, kedua belah pihak perlu saling mendukung untuk membangun relasi yang sehat dan terbuka pada koreksi ketika masuk dalam jalan yang salah, termasuk judi online.

Judi online telah menjadi tantangan serius untuk kehidupan berkeluarga dan relasi suami-istri. Oleh karena itu, suami-istri (orangtua) perlu menjadi agen pertama yang melawan persoalan judi online tersebut.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun