Hal itu kian dibuktikan saat Timnas Jerman menggasak Timnas Skolatlandia dengan kemenangan 5-1 pada laga perdana dari perhelatan Piala Eropa 2024. Menurunkan formasi, 4-2-3-1, Nagelsmann memainkan Kroos dalam formasi dua gelandang jangkar bersama R. Andrich.
Kroos lebih berperan sebagai penghubung lini belakang dan lini depan, dan diapiti oleh Andrich untuk menopang permainan fisik tim lawan.
Juga, Kroos tak ragu membantu area pertahanan. Ketika lawan menguasai bola, Kroos turun ke area pertahanan dan ikut menjaga pertahanan dari serangan. Â
Tak pelak, Kroos tampil laiknya jenderal yang sudah sangat berpengalaman di medan perang. Bermain selama 80 menit, Kroos mendapat nilai tertinggi sebagai pemain Timnas Jerman.
Sepanjang laga, Kroos mampu menyentuh bola sebanyak 107 kali, empat umpan kunci, delapan umpan panjang, dan 102 passing dengan rata-rata sukses 99 persen. Jumlah umpan Kroos pun melampui para pemain lainnya dalam laga tersebut.
Kroos bermain 80 menit tetapi dia menjadi salah satu aktor penting dari permainan Jerman. Keputusan Nagelsmann untuk mengeluarkan Kroos lebih awal agaknya benar menimbang Jerman sudah unggul 4 gol atas Skotlandia, dan itu bisa menjadi bagian dari taktik untuk membuat Kroos tetap menjaga kondisi fisiknya. Â
Makanya, tak berlebihan jika pemain kelahiran mendapat standing ovation dari para suporter yang memadati stadion Allianz Arena.Â
Kroos tak mencetak gol, tetapi motor dari permainan Jerman seperti digerakan oleh pemain yang sudah menyerahkan nomor punggung 8 kepunyaannya di Real Madrid kepada F. Valverde.
Kroos seperti menjadi "senjata rahasia" dari taktik Timnas Jerman di era kepelatihan Nagelsmann. Kemenangan besar dari Skotlandia pada laga perdana Piala Eropa 2024 (14/6/24) seperti menandai era baru dari Timnas Jerman.Â
Era baru itu nampak dengan performa apik pemain muda seperti Florian Wirtz dan Jamal Musiala yang nota bene keduanya masing-masing menyumbang satu gol atas kemenangan besar Timnas Jerman kontra Skotlandia.
Akan tetapi, di balik era baru tersebut, Nagelsmann mempunyai senjata rahasia yang besar kemungkinan hanya dimanfaatkan pada Piala Eropa 2024 lantaran Kroos sudah memilih untuk gantung sepatu.