Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Xavi Hernandez Dipecat dan Hansi Flick Dikontrak

25 Mei 2024   06:38 Diperbarui: 25 Mei 2024   06:42 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Xavi Hernandez dipecat oleh Barcelona. Foto: AFP/Fayez Nureldine via Kompas.com

Pada musim ini, Barcelona menghadapi drama yang cukup unik. Drama itu tentang Xavi Hernandez yang berstatuskan sebagai pelatih Barca.

Pada bulan Januari lalu, Xavi menyatakan bahwa dia akan mengakhiri masa kerjanya sebagai pelatih di Barca pada akhir bulan Juni mendatang. 

Akan tetapi, seturut perbaikan performa Barca sejak pengumuman itu, kubu klub pun berupaya merayu Xavi untuk tetap tinggal di Camp Nou. Kata sepakat pun terjadi antara Xavi dan manajemen klub bahwa Xavi tak akan meninggalkan "Blaugrana" di akhir musim tetapi terus menjadi pelatih Barca hingga musim depan. 

Situasi cepat berubah. Sebulan setelah kata sepakat dengan Xavi, Presiden klub, Joan Laporta memutuskan untuk memecat Xavi sebagai pelatih Barca. Benar saja, pada Jumat (24/5/24), Barca memecat Xavi sebagai pelatih Barca. 

Ihwal pemecatan Xavi kabarnya bermula dari komentar mantan pemain Barca itu tentang kondisi keuangan klub yang tak begitu stabil sewaktu konfrensi pers menjelang laga Barca kontra Almeria di Liga Spanyol beberapa waktu lalu. 

Menurut pelatih berusia 44 tahun tersebut, kondisi keuangan Barca tak memungkinkan Barca untuk bersaing dengan Real Madrid dan klub-klub lain di Eropa. 

Terang saja, komentar itu membuat presiden klub termasuk Deco yang berperan sebagai direktur olahraga berang dan kemudian memutuskan untuk mengakhiri kontrak dari pelatih yang melatih Barca selama lebih dari dua musim tersebut. 

Xavi pergi dari Barca setelah mempersembahkan trofi La Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol pada musim lalu. Musim ini, Barca mengakhiri musimnya tanpa meraih satu pun gelar. 

Lalu, dalam karirnya sebagai pelatih Barca, Xavi mengorbitkan 15 pemain muda dari akademi La Masia. Nama pemain remaja seperti L. Yamal dan P. Cubarsi naik daun dan bahkan dipanggil masuk timnas Spanyol.

Hansi Flick Datang 

Tak butuh waktu lama bagi Barca untuk menentukan sosok pengganti. Kabar cukup menguat bahwa ubu klub sudah menentukan Hansi Flick sebagai pelatih pengganti.

Flick sebenarnya sudah masuk bursa pelatih Barca, terlebih khusus sejak Xavi mengumumkan pada bulan Januari lalu bahwa dia akan mengakhiri masa kerjanya pada bulan Juni mendatang. 

Pelatih bernama lengkap Hans-Dieter Flick itu sendiri juga terlihat tertarik untuk mengarsiteki Barca. Makanya, negosiasi di antara kedua kubu terlihat gampang terjadi. 

Latar belakang Flick secara umum berkarir di Bundesliga Jerman dan lekat dengan gaya permainan ala Der Panzer, Timnas Jerman. 

Dia pernah melatih Bayern Muenchen (2019-021), termasuk saat Muenchen meraih trebel dan menghantam Barca dengan skor 8-2 di kompetesi Liga Champions Eropa. 

Juga, Flick pernah menjadi asisten pelatih dari Joachim Lowe di timnas Jerman hingga pernah melatih timnas Jerman (2021-2023). Pendek kat, Flick mempunyai latar belakang kuat dengan gaya sepak bola Jerman. 

Makanya, penentuan Flick bukan saja menjadi awal baru dari sebuah era bagi Barca, tetapi lebih dari itu hal itu bisa saja menjadi awal dari perubahan gaya permainan Barca. 

Bukan rahasia lagi jika Barca dikenal dengan gaya permainan Tiki-Taka permainan yang menekankan penguasaan operan bola pendek dari kaki ke kaki. Gaya ini menjadi DNA Barca dan kerap menjadi rujukan Barca untuk mencari pelatih. 

Tak elak, dari pelatih ke pelatih, terlebih khusus sejak kepergian Pep Guardiola, Barca selalu mencari pelatih yang lekat dengan gaya permainan Tika-Taka dan lekat dengan gaya sepak bola Spanyol. 

Ronald Koeman memang menjadi salah satu pelatih asing yang masuk ruang ganti Barca dalam salah satu dekada terakhir. Akan tetapi, Koeman dikontrak sebagai pelatih lantaran latar belakangnya sebagai mantan pemain dan gaya kepelatihannya lekat dengan gaya permainan Barca. 

Oleh sebab itu, perekrutan Flick menjadi awal baru dari perubahan gaya. Flick yang biasanya memainkan taktik 4-3-1 dikenal sebagai pelatih yang menekanan permainan menyerang. Bek sayap akan ditugaskan untuk kerap menyerang. 

Umpan panjang dari sisi sayap dan lini tengah menjadi salah satu gaya Flick agar bisa menciptakan banyak peluang dan penyerang bisa mendapatkan banyak bola. Sewaktu di Muenchen, timnya mampu mencetak 260 gol dari 86 laga.

Gaya Flick itu terlihat cocok untuk striker Roberto Lewandowski. Lewandowski pernah merasakan bagaimana dilatih oleh Flick di Muenchen. Tak tanggung-tanggung, dari 71 laga, Lewandowski mencetak 83 gol. 

Gaya andalan Barca, 4-3-3 bisa mengalami perubahan di tangan Flick. Lewandowski bisa menjadi striker tunggal dan Joao Felix berperang sebagai penyerang bernomor 10 di belakang Lewandowski. 

Selain itu, penyerang sayap pun akan lebih berperan untuk memberikan umpan sesering mungkin ke striker daripada melakukan penetreasi secara individual.  

Flick bisa memberikan warna baru untuk Barca. Bagaimana pun, hal itu sangat dibutuhkan lantaran komposisi skuad Barca juga ikut berubah dalam beberapa musim  terakhir yang mana sebagian besar para pemainnya adalah pemain senior yang sudah berpengalaman di klub-klub lain dan tak begitu lekat dengan DNA Barca. 

Pemecatan Xavi memang seperti sebuah drama yang titik akhirnya mengejukan. Namun, penentuan Flick bisa menjadi babak baru dari drama baru Barca pada musim depan.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun