Ortega masuk menggantikan Ederson yang mengalami benturan kuat dengan bek Tottenham, Romero. Benturan kuat itu pun membuat pelatih Man City, Pep Guardiola menarik keluar Ederson dan memberi tempat ke Ortega.Â
Performa Ortega sejak masuk menggantikan Ederson dari menit ke-69 cukup memberikan pengaruh besar.Â
Tak elak, dalam rentang waktu 21 menit menjadi penjaga gawang Man City, Ortega melakukan tiga penyelamatan krusial, termasuk penyelamatan penting ketika kiper asal Jerman itu berhadapan satu lawan satu dengan penyerang, Son Heung-min.Â
Guardiola bahkan sempat terduduk tak percaya saat menyaksikan penyelamatan penting Ortega.Â
Pelatih asal Spanyol itu memberikan komentar bahwa Ortega telah menyelamatkan timnya. Kalau tidak, Arsenal menjadi kampiun Premier League. Lebih jauh, Guardiola memuji kualitas dari kiper keduanya itu.Â
"Dalam situasi satu lawan satu, Stegan Ortega adalah salah satu kiper terbaik yang saya pernah lihat dalam hidup saya," ungkap Guardiola dalam wawancara setelah laga kontra Tottenham.Â
Penilaian Guardiola tak berlebihan. Ortega hadir pada saat yang tepat. Bahkan, kiper berusia 31 tahun itu menjadi pilihan pelapis yang hampir setara dengan kualitas Ederson.Â
Akibatnya, absenya Ederson tak begitu menjadi beban di lini belakang lantaran Ortega mampu menjawabi tuntutan tim. Tak elak, Guardiola selalu enggan untuk membiarkan Ortega hengkang walaupun ada minat kuat dari klub-klub lain. Â
Ortega melakukan penyelamatan penting di menit-menit ke-86. Penyelamatan itu membuat Tottenham gagal menyamakan kedudukan 1-1.Â
Bukan tak mungkin, apabila Son berhasil mengkorvesi peluang emas itu, jalan Man City untuk menjadi juara musim ini bisa pupus dan peluang Arsenal makin lebar.Â
Ya, Arsenal harus gigit jari dengan hasil yang dialami oleh Man City. Pasukan Mikel Arteta ini pastinya sangat berharap di laga pemungkas, yang mana West Ham bisa mengalahkan Man City atau menghadirkan hasil imbang. Tentu saja, di balik harapan itu, Arsenal juga harus berupaya mengalahkan Everton.