Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ironi antara Jadon Sancho dan Manchester United

10 Mei 2024   08:50 Diperbarui: 10 Mei 2024   08:55 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadon Sancho, pemain MU yang lagi dipinjamkan ke Borussio Dortmund. Foto: Oli Scarff/AFP via Kompas.com

Klub asal Liga Inggris, Manchester United (MU) tak ragu untuk mengucurkan uang sebesar 73 juta Euro guna mendatangkan bintang muda, Jadon Sancho dari Borussio Dortmund pada bulan Juli, 2021. 

Pemain berpaspor Inggris itu dinilai sebagai salah satu talenta muda yang sementara naik daun. Dididik di akademi Manchester City membuat Sancho dinilai tak akan kesulitan untuk menunjukkan kualitas terbaiknya sebagaimana yang ditampilkannya bersama Dortmund. 

Akan tetapi, ekspetasi itu tak kesampaian. Dari masa Ole Gunnar Solksjaer hingga pelatih saat ini, Erik Ten Hag, Sancho gagal mengeluarkan performa terbaiknya. 

Tak elak, selain karena faktor cedera berkepanjangan, pemain berusia 24 tahun itu kerap duduk di bangku cadangan atau pun menjadi pemain pengganti di belakang Marcus Rashford dan Alejandro Ganarcho. 

Pendek kisah, Sancho terlihat sudah tak menjadi pilihan utama Ten Hag. Terbukti, pelatih asal Belanda itu membiarkan Sancho untuk dipinjamkan ke Dortmund pada Januari tahun ini. 

Kembali ke Dortmund seperti menjadi titik balik dalam karir Sancho. Sejauh ini, Sancho sudah tampil 18 kali dan mencetak 3 gol dan 2 assist. Bahkan, Sancho menjadi salah satu tulang punggung dari permainan pelatih Edin Terzic .

Sancho juga ikut berperan mengantarkan Dortmund maju ke partai final Liga Champions Eropa pada musim ini. Final yang akan berlangsung di stadion Wembley pada 1 Juni mendatang akan mempertemukan Dortmund kontra "Raja Eropa", Real Madrid. 

Besar kemungkinan, Sancho akan menjadi salah satu pemain yang menjadi andalan Dortmund untuk meraih trofi kedua Liga Champions dalam sejarah klub tersebut sekaligus memotong ambisi Madrid meraih trofi ke-15 dalam sejarah klub. 

Sancho kembali menjadi buah bibir ketika kembali ke Dortmund. Bayang-bayang kegagalan dan kemandekan bersama MU sepertinya sudah mulai lenyap lantaran Sancho tampil percaya diri.  

Bahkan, Ten Hag tak luput mengakui kehebatan Sancho. Performa Sanchco di leg pertama semifinal Liga Champions kontra Paris Saint Germain (PSG) menuai banyak pujian, termasuk dari Ten Hag. 

Ten Hag pun mengatakan bahwa Sancho menunjukkan alasan mengapa MU membelinya dari Dortmund. 

Kendati demikian, masih ada belum tanda-tanda yang pasti apakah Sancho akan menjadi bagian dari agenda MU pada musim depan, terlebih jika Ten Hag tetap bertahan. 

Seturut negosiasi antara kedua klub, Sancho hanya dipinjamkan hingga 30 Juni mendatang. Masa peminjaman itu tak disertai dengan perpanjangan atau pun peluang untuk mempermanenkan Sancho. 

Apabila menimbang performa Sancho saat ini, MU mungkin tak mau melepas begitu saja Sancho ke Dortmund atau pun ke klub lain. Bahkan, kesempatan kedua bisa menjadi salah satu opsi, apalagi MU mengganti Ten Hag dengan pelatih lain pada musim depan. 

Ketika Sancho tampil bersinar bersama Dortmund di Liga Eropa, MU seperti berjalan terbalik. Performanya di liga domestik mentok. 

Bahkan, hingga pekan ke-36, MU harus digeser oleh Chelsea ke posisi kedelapan dan bisa keluar dari perebutan salah satu tiket bermain di Liga Eropa pada musim depan. 

MU sudah tampaknya gagal bermain di Liga Champions pada musim depan. Sangat sulit untuk mengejar Tottenham Hotspur atau bahkan melampaui Aston Villa yang berada di tempat ketiga. 

Jalan MU untuk masuk turnamen di daratan Eropa pada musim depan agak rumit. 

MU yang akan berhadapan dengan pemuncak klasemen sementara Liga Inggris, Arsenal pada akhir pekan ini mau tak mau harus meraih 100 persen kemenangan, sembari berharap agar tim-tim pesaing lain mendapatkan hasil negatif. 

Selain Arsenal, MU juga masih bermain kontra Newcastle di laga akhir. Newcastle juga mempunyai ambisi untuk mendapatkan satu tiket untuk bermain di Liga Eropa pada musim depan. 

Skenario MU untuk meraih 100 persen kemenangan pada dua laga tersisa sangat tersulit. Arsenal yang menargetkan juara Liga Inggris pastinya bermain dengan kekuatan penuh agar tetap mempertahankan peluang di jalur juara. 

Sebaliknya, Sancho yang seperti "anak terbuang" dari MU sementara menikmati masa-masa terbaiknya bersama Dortmund. 

Tertinggal satu laga bagi Sancho untuk bisa mendapatkan trofi pada kasta tertinggi turnamen antar klub di benua Eropa, yakni Liga Champions. Apa yang sementara dialami oleh Sancho saat ini tampak ironis dengan kondisi MU yang masih berupaya untuk keluar dari posisi kedelapan klasemen sementara Liga Inggris. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun