Jalan yang dilewati oleh Klopp dan Tuechel yang sukses menaikan pamor Dortmund sepertinya diikuti oleh Terzic pada musim ini.Â
Bukan tak mungkin, berada di partai final Liga Champions Eropa pada musim ini menjadi stepping stone bagi Terzic untuk naik ke level yang lebih tinggi, yakni menjadi incaran dan melatih klub-klub besar di luar Bundesliga Jerman.Â
Jalan itu, memang, sangat terbuka dengan langkah Dortmund yang dikenal sebagai salah klub di Eropa yang  menghasilkan pemain bermutu dan kemudian tak ragu untuk memberikan para pemain itu direkrut oleh klub-klub papan atas Eropa.
Edisi yang paling terakhir adalah Jude Bellingham yang dibeli oleh Real madrid. Walau demikian, Dortmund sepertinya tak patah arang di tengah eksodus pemain berkualitas ke klub-klub besar.
Langkah yang sama bisa terjadi dengan Terzic. Apalagi jika Terzic mampu memberikan kesuksesan di Liga Champions Eropa. Klub seperti Bayern Muenchen yang sementara mencari pelatih bisa saja kepincut dengan pelatih yang terlahir pada 30 Oktober 1982 tersebut.Â
Namun, upaya klub-klub seperti Muenchen rada sulit untuk mendapatkan tangan Terzic. Pasalnya, Terzic dikenal sebagai suporter fanatik Dortmund.
Di tahun 2011 saat Dortmund berhasil menjadi juara Bundesliga, Terzic menjadi salah satu suporter yang berada di tribun penonton.
Tak disangka, 13 tahun setelahnya, Terzic membawa Dortmund ke Wembley untuk bermain di final Liga Champions Eropa 2023/24.
Berkat tangan dingin Terzic, Dortmund mampu tampil meyakinkan di Liga Champions Eropa. Boleh dibilang, Dortmund adalah tim kuda hitam ang mengganggu tim-tim mapan di Liga Champions pada musim ini.
 Lebih jauh, Terzic mampu mengembalikan kemampuan Jadon Sancho yang dipinjamkan dari Manchester United pada bulan Januari lalu.Â
Sancho yang pergi meninggalkan Dortmund di tahun 2021 dipandang sebagai salah satu pemain bintang yang naik daun.