Terang saja, tak sedikit yang mengeritik performa pelatih interim Korsel, Hwang Sung-hong. Sung-hong dinilai menganggap enteng kekuatan lawan lantaran membangkucadangkan beberapa pemain penting.Â
Beberapa surat kabar yang berbasis di Korsel mengritik keputusan Sung-hong dalam laga kontra Indonesia. Salah satu keputusan yang disoroti adalah menempatkan beberapa pemain penting di bangku cadangan.Â
Misalnya, Sung-hong tak memainkan penyerang Lee Young-jung di babak perempat final. Padahal striker bertubuh jangkung itu sudah mencatatkan tiga gol dalam turnamen Piala AFC U-23.Â
Selain membangkucadangkan Young-jun, juga Sung-hong tak memainkan gelandang penting Jeong Song-bin. tak elak, lini tengah Indonesia tampak lebih menguasai lini tengah daripada Korsel. Bahkan, Indonesia lebih banyak mengancam gawang Korsel daripada sebaliknya.Â
Makanya, Sung-hong yang berstatukan sebagai pelatih sementara itu dikritik dan juga dipertanyakan kualitasnya dalam membangun Timnas Korsel pada level terbaik.Â
Salah satu surat kabar di Korsel, Korean Daily (26/4/24) menulis kekalahan Korsel sebagai bencana atau "Doha Disaster" untuk timnas sepak bola Korsel U-23.
Sung-hong dipilih menjadi pelatih sementara Korsel menggantikan Jurgen Klinsmann yang dipecat pada bulan Februari lalu. Klinsmann dipecat setelah Korsel tersingkir pada semifinal Piala Asia 2024.Â
Sung-hong dipilih sebagai pengganti asal Jerman tersebut. Pilihan itu dibuat dengan mempertimbangkan pengalaman Sung-hong yang pernah menjadi pemain timnas Korsel, dan sempat melatih timnas Korsel dalam meraih emas pada Asian Games di Hangzhou, Cina tahun 2023.Â
Badan sepak bola Korea, The Korea Fottball Associaction (KFA) menugaskan Sung-hong untuk mempersiapkan timnas Korsel U-23 masuk Olimpiade di Paris dan kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menjadi rumit ketika misi untuk masuk Olimpiade di Paris gagal tercapai. Nasib Sung-hong bisa saja terancam, apalagi beberapa media yang berbasis di Korsel terang-terangan menjadikan kekalahan Korsel dari Indonesia adalah kesalahan taktik dan strategi dari pelatih berusia 55 tahun tersebut.Â
Sebagai seorang pelatih untuk tim berkelas Korsel dan tersingkir dari tim debutan seperti Indonesia, posisi Sung-hong pastinya terombang-ambing oleh arus kritik dan keraguan.Â