Liga Champions, Tanpa Kejutan dan Dominasi Kekuatan Tradisional

Man City dan PSG masuk deretan kekuatan tradisional lantaran performa yang terus menanjak sejak kepemilikan klub diambil alih oleh pengusaha asal Timur Tengah dalam 10 musim terakhir. 

Man City sudah mengakhiri penantian panjang menjadi juara Liga Champions musim lalu. Berkat kesuksesan musim lalu itu, Man City mendapat pengakuan kuat di Eropa. 

Sementara itu, PSG yang sudah sempat masuk final Liga Champions Eropa masih mencari cara untuk mengakhiri penantian menjadi juara Liga Champions. 

Secara umum, keempat tim yang lolos ke babak 8 besar sudah terbiasa bersaing di babak 8 besar, dan bahkan hingga di partai semifinal. Oleh sebab itu, tak berlebihan jika menyatakan bahwa kelolosan tim-tim ini menunjukkan dominasi kuat dari tim-tim yang secara tradisi mempunyai kans masuk seminifinal dan bahkan mengangkat trofi di akhir musim. 

Tim Mana yang Berpeluang Masuk Final?

Dari empat tim yang lolos, keempatnya terbilang favorit masuk final. Man City mempunyai kestabilan skuad yang bisa melapangkan ambisi untuk mempertahankan trofi. 

Pelatih Man City, Pep Guardiola masih mempunyai skuad yang berhasil membantunya meraih trofi Liga Champions musim lalu. Secara umum, performa Man City di Liga Champions musim terbilang yang paling stabil. Makanya, Man City bisa masuk kategori favorit terdepan untuk kembali masuk final. 

Madrid memiliki pelatih Carlo Ancelotti yang bertangan dingin dalam maramu skuad Madrid dan juga membangun mental tim saat menghadapi laga yang sulit. Hal itu terbukti dua musim lalu, yang mana Ancelotti mampu mengantarkan Madrid jadi juara dengan menundukan Liverpool yang dipandang favorit. 

PSG dan Muenchen masih perlu menemukan kestabilan agar bisa bersaing ketat di babak 8 besar. Pasalnya, di babak delapan besar, lawan di delapan besar rada sulit dan lebih kompetetif. 

Untuk itu, Muenchen dan PSG perlu mengencangkan ikat pinggang menanti lawan di babak delapan besar. 

Empat tim yang sudah lolos ke babak 8 besar Liga Champions Eropa menjadi representasi dari dominasi kekuatan tradisional dan juga hilangnya efek kejutan.