Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kylian Mbappe ke Real Madrid, Hadirkan Keseimbangan ataukah Jadi Batu Sandungan?

20 Februari 2024   07:09 Diperbarui: 21 Februari 2024   09:51 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe kabarnya akan hengkang dari PSG ke Real Madrid pada musim depan. (Foto: Franck Fife/AFP via Kompas.com)

Di tahun 2021, Kylian Mbappe menjadi salah satu target utama Real Madrid. Negosiasi untuk mendapatkan pemain bintang itu dari Paris Saint Germain (PSG) mentok lantaran klub tak mau menjual Mbappe. 

Uang bukanlah masalah untuk PSG yang berada di bawah kendali pengusaha Timur Tengah. Terang saja, manajemen klub dengan tegas menyatakan kepada Madrid bahwa Mbappe tak dijual. 

Bahkan, langkah PSG itu sepertinya dilatari oleh motif politik. Mbappe sendiri mengungkapkan bahwa dia bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Dalam pertemuan itu, Macron menghendaki Mbappe untuk bertahan di PSG. Tentu saja, langkah itu dibuat agar Mbappe menjaga efek sepak bola Prancis di Eropa. 

Namun, upaya untuk mempertahankan Mbappe tak gampang. Pemain yang sudah menjadi pencetak gol terbanyak PSG ini akan mengakhiri kontraknya dengan PSG di akhir musim. 

Menghadapi situasi itu, PSG tampaknya pasrah. Hal itu terimplisit lewat pernyataan dari pelatih klub, Luis Enrique yang mengatakan bahwa klub selalu lebih besar dari pemain. 

Mau tak mau, PSG harus merelakan Mbappe untuk angkat kaki dari Paris. Dengan ini, PSG juga harus siap sedia untuk bermain tanpa pengaruh Mbappe. Bagaimana pun, sejak datang dari AS Monaco di tahun 2017, Mbappe menjadi bagian penting dari proyek PSG dan bahkan sudah mencatatkan dirinya sebagai legenda klub. 

Kendati demikian, Mbappe pastinya menginginkan lebih sebagaimana Erling Haaland yang memilih pergi ke Manchester City pada musim lalu. Haaland berani meninggalkan Borussio Dormund dan bergabung dengan Man City. Pemain asal Norwegia ini pun menjadi bagian dari sejarah Man City lewat pencapaian trebel, termasuk trofi Liga Champions. 

Sebaliknya, Mbappe masih berkutat dengan trofi domestik. Upaya PSG menjadi juara Liga Champions kerap mentok. Padahal, dua musim lalu, PSG diperkuat oleh Neymar, Lionel Messi, dan Mbappe. Namun, ketiga pemain ini gagal mempersembahkan trofi di level Eropa. 

Pilihan Mbappe untuk tak memperpanjang kontrak dengan PSG pasti sangat beralasan. Alasannya bukan saja soal pengalaman, tetapi juga itu soal pencapaian pribadi pada level klub di Eropa. 

Berlabuh ke Madrid?

Pelbagai spekulasi menyatakan bahwa kemungkinan besar Mbappe akan berlabuh ke Madrid di musim depan. Apabila itu terjadi, Madrid akan berubah menjadi salah satu tim yang patut disegani di level Eropa. Tak tanggung-tanggung, trio pemain muda akan bersatu, yakni Vinicius Jr, Jude Bellingham, dan Kylian Mbappe. 

Sejauh ini, belum ada kepastian apakah Mbappe jadi mendarat ke Santiago Bernebeu ataukah tidak pada musim depan. Namun, seturut harian yang berbasis di Madrid, Marca.com (19/2/24), Mbappe sudah menandatangi kontrak dengan Madrid pada musim depan. Kontraknya akan berlangsung selama lima musim. 

Lebih jauh, Madrid juga kabarnya menyiapkan kostum bernomor 10 untuk pemain yang membantu timnas Prancis meraih Piala Dunia 2018 di Rusia dan tembus final Piala Dunia 2022 di Qatar. Artinya, Mbappe dipandang sebagai sosok penting yang bisa menaikan performa Madrid pada musim depan. 

Mendapatkan Mbappe dengan cara gratis menjadi keuntungan besar bagi Madrid. Pada dua musim lalu, Madrid sudah siap mengucurkan harga besar untuk Mbappe untuk datang ke Madrid, namun tawaran itu ditolak oleh PSG. 

Tahun ini, berkah malah bisa berpihak ke Madrid karena Mbappe datang dengan status sebagai pemain bebas transfer.

Mbappe, Hadirkan Keseimbangan ataukah Jadi Batu Sandungan untuk Madrid

Kehadiran Mbappe bisa memberikan pelbagai efek untuk Madrid. Salah satunya adalah kualitas Madrid bisa terangkat naik. Juga, Mbappe bisa menggenapi skuad yang sudah ada. Dengan kehadirannya, Madrid bisa memiliki lini depan yang cukup ditakuti di La Liga Spanyol dan di Eropa. 

Sejak kepergian Karim Benzema, Madrid membutuhkan sosok striker. Joselu menjadi pilihan pelatih Madrid, Carlo Ancelotti. Namun, Joselu sepertinya menjadi solusi jangka pendek, dan bukan menjadi pilihan pasti apabila menimbang jam bermainnya bersama Madrid. 

Tak jarang, Joselu masuk sebagai pemain pengganti daripada menjadi pilihan utama di lini depan. Tak ayal, Ancelotti lebih memilih taktik menjadi Bellingham sebagai penyerang lubang di belakang Vinicius Jr dan Rodrygo. 

Kehadiran Mbappe bisa menjadi solusi atas kehilangan Benzema. Walau tipe antara Benzema dan Mbappe berbeda, tetapi pelatih bisa melakukan penyesuaian taktik seturut kualitas para pemain. Kecepatan antara Vinicius Jr dan Mbappe bisa menjadi poin plus untuk lini depan Madrid, serentak ancaman serius untuk lini belakang. 

Namun, tantangannya adalah soal individualitas pemain. Bukan rahasia lagi, Mbappe kadang tampil individualistis. Hal itu bisa terjadi lantaran Mbappe yang datang dari latar belakang klub yang sangat bergantung besar kepadanya. 

Situasi itu pastinya membentuk karakter Mbappe yang mau mendapatkan peran penting di tim. Namun, Madrid sudah mempunyai Jude Bellingham yang sudah mendapat tempat di Santiago Bernebeu dan Vinicius Jr yang juga terus mencari pamor sebagai pemain penting Madrid. 

Apabila individualitas para pemain ini tak dikontrol, perpecahan bisa saja terjadi. Jadinya, permainan tim menjadi tak seimbang. Secara tak langsung, kehadiran Mbappe seperti menjadi batu sandungan bagi keseimbagan permainan Madrid. 

Barangkali pecinta sepak bola bagaimana relasi dari Mbappe, Neymar, dan Lionel Messi selama dua musim di PSG. Ketiganya gagal tampil solid lantaran isu keretakan di antara pemain, termasuk antara Mbappe dan Neymar yang berebut menjadi eksekutor tenganan penalti. Messi terlibat dalam perseteruan itu lantaran kedekatan dengan Neymar. 

Situasi di PSG itu perlu diantasipasi Madrid apabila Mbappe benar-benar berlabuh ke Santiago. Apalagi, Bellingham, Rodrygo, Vinicius, dan Mbappe umumnya pemain muda. 

Kehadiran Mbappe, pada satu sisi, bisa memberikan keseimbangan untuk permainan tim. Sosok pengganti Benzema hadir lewat keberadaan Mbappe. Namun, di sisi lain, kehadiran Mbappe yang berstatuskan pemain bintang bisa memberikan batu sandungan pada keseimbangan tim. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun