Kejutan untuk Bayern Muenchen dan Prediksi untuk Tim-tim Mapan

Empat laga di babak 16 besar Liga Champions Eropa 2023/24 sudah berlangsung. Dari empat laga itu, bisa dilihat tim-tim mana yang bisa melaju ke babak 8 besar dan bahkan bisa berbicara banyak hingga partai final.

Upaya Manchester City Jadi Juara Bertahan

Berstatuskan sebagai juara bertahan, Man City mengawali babak 16 besar dengan kemenangan 3-1 kontra Copenhagen. Kemenangan itu sepertinya sudah menempatkan satu kaki tim asuhan Pep Guardiola ini satu kaki di babak 8 besar.

Dari sisi kualitas, Copenhagen tentu saja kalah jauh dari Man City. Apalagi, komposisi skuad Man City perlahan makin komplit karena sudah pulihnya pemain seperti Erling Haaland dan Kevin de Bruyne. 

Pengaruh Kevin de Bruyne tak diragukan semenjak kembali dari cedera. Permainan Man City makin konsisten, dan bahkan dari tujuh laga di mana Bruyne bermain, Man City selalu meraih kemenangan.

Selain itu, langkah memastikan Man City di babak 16 besar pun memberikan penegasan atas kesiapan Man City untuk mempertahankan juara Liga Champions musim ini. 

Dari sisi kualitas, upaya itu tak mustahil lantaran Guardiola mempunyai skuad yang hampir persis sama di musim lalu dan para pemain baru yang dibeli di awal musim ini sudah memberikan efek berarti pada permainan tim.

Upaya Man City untuk menjadi juara bertahan perlu dimulai dengan langkah yang pasti sejak babak 16 besar. Tiap tim tak boleh dipandang sebelah mata, dan tiap laga mesti dijadikan laiknya partai final.

Tantangan Real Madrid

Madrid ibarat raksasa yang bergerak dalam senyap. Menang 1-0 kontra RB Leipzig di Red Bull Arena Leipzig juga memberikan tanda bahwa Madrid bisa menjadi penantang serius di Liga Champions musim ini. 

Pada leg kedua, Madrid akan bermain di Santiago Bernebeu dan itu menjadi poin plus bagi Madrid dalam mengatas Leipzig.
Madrid terbilang salah satu tim yang tampil konsisten di Eropa. 

Walau tampil tak begitu mencolok sebagaimana Man City, Madrid cenderung tampil kalem tetapi efektif. Terlihat tak hanya di Liga Champions, tetapi juga di La Liga Spanyol, yang mana untuk sementara tim asal ibukota Spanyol ini sementara berada di posisi pertama klasemen La Liga Spanyol.

Bermain efektif adalah gaya khas pelatih Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia ini berhasil menjaga konsistensi Madrid dan serentak permainan efektif dengan memanfaatkan setiap pemain. B. Diaz yag menjadi pencetak gol tunggal saat bertandang ke Leipzig berhasil mengisi peran Jude Bellingham dengan baik.

Begitu pula, A. Tchouameni yang berposisi asli sebagai gelandang jangkar ini berhasil bermain sebagai bek tengah. Tchouameni pun bisa menjadi pilihan lain Ancelotti dalam mengatasi krisis pemain di lini belakang. 

Selain itu, Tchouameni pun mengikuti jejak E. Camavinga yang juga berperan sebagai gelandang jangkar, tetapi kadang dimainkan oleh Ancelotti di sektor bek kiri.

Gaya Ancelotti itu membuat Madrid tampil seimbang karena jeli membaca kualitas setiap pemain. Dengan itu, performa Madrid terjaga dan itu pun menjadi ancaman untuk tim-tim lain di Eropa, termasuk juara bertahan Man City.

Pencarian PSG

Paris Saint Germain berhasil mengatasi tamunya dari Spanyolo, Real Sociedad di stadion Parc des Princes dengan kemenangan 2-0. Kylian Mbappe menjadi salah satu aktor penting dari kemenangan itu. Selain mencetak satu gol, Mbappe beberapa kali merepotkan lini belakang Sociedad.

Di bawah kendali pelatih baru musim ini, Luiz Enrique, PSG berupaya mencari upaya untuk mengakhiri penantian panjang mengangkat trofi Liga Champions. Investasi besar dengan pembelian pemain bintang pada musim-musim terdahulu tak memberikan solusi atas penantian itu.

Malahan, PSG seperti tim yang sarat pemain bintang tetapi kebintangannya meredup saat berlaga di Eropa. Di bawah Enrique, PSG coba mencari cara untuk mengakhiri penantian panjang dengan cara berbeda.

Pembelian pemain bintang seperti sudah tak menjadi agenda PSG. Enrique tampaknya memberikan prioritas pada pemain yang sesuai dengan taktiknya sebagai pelatih. Makanya, komposisi skuad Enrique juga tak begitu dipenuhi oleh para pemain dengan harga tinggi.

Gaya keras Enrique dalam mengatur pemain bisa menjadi salah satu faktor plus yang bisa membuat PSG bisa tampil lebih meyakinkan di Liga Champions musim ini.

Kejutan untuk Bayern Muenchen

Ketika klub-klub mapan seperti Man City, Madrid, dan PSG menang di leg pertama babak 16 besar Liag Champions Eropa, Muenchen menghadapi nasib yang berbeda. Bertandang ke stadion Olimpico, Muenchen harus tunduk 0-1.

Itu pun menjadi kekalahan kedua Muenchen dari dua dua laga terakhir. Akhir pekan lalu, tim asuhan Thomas Tuchel ini kalah telak dari saingan terkuat di Bundesliga Jerman, Bayer Leverkusen. Kekalahan itu seperti menyulitkan Muenchen mempertahankan trofi Bundesliga Jerman itu, dan saat yang bersamaan membahasakan situasi Muenchen.

Hal itu makin terbukti dengan kekalahan dari Lazio di leg pertama. Kekalahan itu seperti membahasakan bahwa Muenchen sementara tidak berada dalam kondisi terbaik. Tuchel yang berada di posisi pelatih pun mendapat tantangan serius dan isu pemecatan mengitari pelatih asal Jerman tersebut.