Pertama, Sadar jika kekalahan Bisa Terjadi
Hasil kontestasi politik selalu bermuara pada dua titik, yakni menang atau kalah. Dua kemungkinan ini harus menjadi landasan dasar yang ada di benak para caleg. Untuk itu, terbenam dalam pikiran bahwa kemenangan menjadi harga mutlak perlu dihindari agar tidak stres dan kecewa ketika hasilnya tak seperti itu.
Saya masih ingat ungkapan sindir, "seperti caleg stres" ketika melihat orang yang gila dan berbicara banyak hal. Padahal, si gila bukanlah mantan caleg, tetapi karena tak sedikit kenyataan yang menunjukkan bahwa orang menjadi stres dan bahkan gila lantaran kalah di pemilu.
Situasi itu terjadi karena tidak menyadari bahwa selain kemenangan, juga hasil kalah terjadi di pemilu. Seharusnya, disposisi batin terbangun dalam dua kutub itu agar terjauhkan dari situasi stres ketika kalah. Hal ini pun menjadi landasan dasar untuk menguatkan mental.
Kedua, berkorban dengan jalan yang benar
Banyak orang kecewa dengan hasil pertarungan politik karena sudah banyak hal yang dikorbankan sewaktu kampanye, dan bahkan menjelang pemilihan. Sejumlah uang dikucurkan untuk menarik massa atau juga bagian dari akomodasi selama masa kampanye.
Pengorbanan itu terasa hampa saat hasilnya tak sesuai dengan kenyataan. Ujung-ujungnya, kecewa dan stres karena banyak uang yang habis tetapi kenyataannya adalah kalah.
Oleh sebab itu, politik uang perlu dijauhkan. Tak boleh berkorban dengan jalan yang salah. Apabila kita mau benar-benar terpilih, seorang caleg perlu yakin bahwa isi dan strategi kampanye dipandang ampuh untuk mendapatkan suara.
Saya ingat kaka sepupu saya yang kalah pileg tingkat provinsi beberapa tahun lalu. Dia tidak kecewa karena tak terlalu mengucurkan uang selama masa kampanye. Malahan, dia begitu terkejut ketika banyak suara yang diperoleh dari tempat yang bukan basis massanya.
Lebih jauh, dia juga sadar bahwa keterbatasannya dalam masa kampanye sudah jelas menandakan bahwa jalannya untuk menang rada sulit. Juga, dia tak perlu berkorban banyak hal dan dengan cara yang salah hanya untuk mendapatkan suara.
Berkorban dengan cara yang salah di waktu kampanye kadang beresiko. Apalagi, hal itu malah berujung pada masalah hukum dan juga kekalahan karena kurangnya suara. Untuk itu, lebih baik percaya dan yakin pada strategi kampanye yang telah dibuat.