Persaingan di puncak klasemen sementara Liga Inggris musim 2023/24 berlangsung seru hingga pekan ke-22. Manchester City masih menempel ketat Liverpool di posisi puncak. Begitu pula, Arsenal yang mempunyai poin yang sama dengan Man City sepertinya tak mau tutup mata dan keluar dari persaingan merebut puncak klasemen.
Pada pekan ke-23 lanjutan kompetesi Liga Inggris, Arsenal akan menghadapi laga yang cukup menantang. Pasalnya, Liverpool akan bertandang ke stadion Emirates akhir pekan ini.
Duel dua tim yang berada di empat besar klasemen sementara Liga Inggris bisa berdampak pada peta persaingan di klasemen sementara. Apabila Liverpool kalah atau pun imbang, tempatnya bisa makin tergoncang oleh kejaran Man City di posisi kedua yang nota bene masih menyisahkan satu laga tabungan.
Sebaliknya, apabila Arsenal kalah, jalannya untuk bersaing menjadi juara pada musim ini makin terjal. Kekalahan akan membuat jarak Arsenal dengan Liverpool bisa terpaut 8 poin. Jarak itu tentu saja menyulitkan Arsenal jika menimbang performa Liverpool yanga stabil dan konsisten.
Kesempatan Terakhir Arsenal?
Untuk Arsenal, laga kontra Liverpool seperti kesempatan terakhir bersaing mendapatkan juara. Tuntutan untuk Arsenal adalah memenangi laga atau mengambil poin penuh dari laga tersebut.
Memang, kalau dikalkulasikan, tertinggal 16 laga yang masih perlu dimainkan di Liga Inggris. Segala sesuatu masih bisa terjadi, termasuk perubahan posisi di empat besar.
Kendati demikian, apabila membaca tren Liga Inggris beberapa musim terakhir di tengah dominasi Man City dan kekuatan Liverpool, penentuan juara selalu bergantung pada tim yang selalu tampil konsisten untuk mendapatkan poin di setiap laga. Tak ayal, ketika sudah mengalami tiga sampai empat kekalahan dalam satu musim, posisi untuk berada di puncak pun makin sulit.
Arsenal perlu belajar dari pengalaman musim lalu. Konsistensi sejak awal musim runtuh ketika masuk paruh kedua. Sebaliknya, Man City yang tak begitu stabil di awal musim mampu tampil konsisten di paruh kedua hingga naik sebagai juara Liga Inggris.
Selain itu, perlu membandingkan dengan Liverpool yang sementara mengoleksi 51 poin. Sejauh ini, tim asuhan Jurgen Klopp ini hanya menderita satu kekalahan dari 22 laga. Sementara itu, Man City yang berada di posisi kedua sudah menderita 3 kekalahan. Arsenal yang sempat berada di puncak awal musim ini sudah mengalami 4 kekalahan.
Melihat tren ini, hasil di setiap laga pada paruh kedua musim ini sangat menentukan. Pendek kata, tim-tim di empat besar perlu berupaya tak boleh kehilangan poin di setiap laga, apalagi laga melawan tim-tim medioker atau tim-tim papan tengah.
Oleh sebab itu, lawatan Liverpool ke stadion Emirates bisa menjadi awasan serius untuk kubu Arsenal. Kesempatan untuk bersaing menjadi juara bisa saja menjadi sulit apabila Arsenal kalah dari Liverpool, dan di saat yang bersamaan Liverpool dan Man City tampil stabil dan konsisten.
Optimisme Liverpool
Dari lima laga terakhir, Liverpool hanya mengecap satu hasil imbang. Padahal, Liverpool sementara ditinggalpergikan oleh bintang utamanya Moh Salah yang membela Mesir di Piala Afrika. Walau Moh Salah absen, permainan Liverpool tetap stabil dan makin menanjak naik.
Terbukti saat Liverpool melibas Chelsea saat bertandang ke Anfield tengah pekan lalu. Tak tanggung-tanggung, tim berjuluk The Reds ini menghantam Chelsea dengan 4 gol. Andaikata tiga peluang Darwin Nunez, termasuk tendangan dari titik penalti tak mengenai mistar gawang, maka hujan gol bisa terjadi ke gawang Chelsea.
Untuk itu, Arsenal perlu mewaspadai kekuatan Liverpool sekaligus tak menjadikan laga kontra Liverpool sebagai kesempatan terakhir.
Kekuatan Liverpool terletak pada kesatuan tim yang makin solid. Para pemain lama makin terpadu dengan pemain yang dibeli musim lalu dan musim ini. Jadinya, Klopp mempunyai keistimewaan dalam melakukan rotasi dan juga menjaga keseimbangan tim ketika ada pemain yang cedera atau pun absen.
Titik Lemah Arsenal Mencuat
Di kubu Arsenal, ketidakseimbangan tim sempat mencuat. Sempat tampil meyakinkan sejak awal musim, performa Arsenal melorot ketika memasuki paruh musim kedua. Daya gedor Arsenal perlahan menurun. Lini belakang pun makin tak solid. Terbukti dari lima laga terakhir, yang mana Arsenal menang dua kali, dua kali kalah, dan satu kali seri.
Efek ketidaksolidan itu bisa nampak saat para pemain tampak tak harmonis. Adalah Ben White dan Oleksandr Zinchenko yang sempat bersitegang saat Arsenal bermain kontra Nottingham Forest di Liga Inggris. Keduanya berposisi sebagai bek, yang menjadi benteng  tim yang diharapkan untuk solid di dalam dan luar lapangan. Ketika relasi di antara pemain retak, kesolidan tim juga ikut terganggu.
Pertemuan antara Liverpool vs Arsenal menjadi yang ketiga pada musim ini. Sebelumnya, kedua tim bermain seri di Anfield pada paruh pertama Liga Inggris musim ini. Lalu, kedua tim kembali bertemu bulan lalu di ajang Piala FA, dan Liverpool menang 2-0 atas pasukan asuhan Mikel Arteta itu.
Tentu saja, pengalaman bulan lalu masih membekas di kubu Arsenal. Terlebih lagi, iklim konsistensi Liverpool masih terjaga hingga saat ini. Sejauh ini, Liverpool belum terkalahkan dari 15 laga di setiap kompetesi. Â
Lebih jauh, Liverpool datang ke kandang Arsenal dengan penuh motivasi. Keputusan Klopp yang akan pergi meninggalkan Liverpool akhir musim ini bisa menjadi salah satu faktor plus untuk Liverpool meraih poin penuh dan menjaga tempat di posisi puncak.Â
Paling tidak, trofi Liga Inggris musim ini bisa menjadi persembahan untuk Klopp yang hampir sembilan tahun melatih Liverpool.
Liverpool datang dengan penuh optimis. Akankah itu menjadi kesempatan terakhir Arsenal di persaingan Liga Inggris musim ini?
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H