Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bukan Uji Kualitas yang Patut Diwaspadai Indonesia Saat Lawan Vietnam

17 Januari 2024   09:55 Diperbarui: 18 Januari 2024   10:15 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Indonesia merayakan gol ke gawang Irak di laga perdana kualifikasi Grup D Piala Asia 2023. Foto: AFP/Karim Jaafar via Kompas.com

Tim nasional senior Indonesia dan timnas Vietnam yang berada satu grup pada Piala Asia 2023 di Qatar mengalami nasib yang sama pada laga perdana. Timnas Vietnam kalah dari salah satu tim favorit juara turnamen ini, Jepang (4-2). Dua hari berikutnya, giliran timnas Indonesia yang tumbang dari tangan Irak. 

Akibatnya, Indonesia harus berada di posisi buncit di bawah Vietnam pada posisi ketiga di grup D. Secara matematis, kedua tim masih mempunyai peluang untuk melaju dan itu sangat bergantung pada dua laga terakhir. Namun, dari sisi kualitas bila dibandingkan dengan Irak dan Jepang, misi untuk lolos terbilang berat baik untuk Indonesia maupun untuk Vietnam. 

Pertemuan antara Vietnam kontra Indonesia di kualifikasi grup D Piala Asia 2023 akan menjadi salah satu ajang penentuan. Kedua tim akan bertemu pada 19 Januari 2023 (waktu Indonesia) di stadion Abdulla bin Khalifah, Doha, Qatar. 

Pertemuan ini berasa klasik apabila menimbang persaingan Indonesia dan Vietnam di zona Asia Tenggara. Vietnam yang bangkit menjadi salah satu tim kuat di Asia Tenggara pada satu dekada terakhir telah menjadi salah satu tim yang sulit ditundukan Indonesia, dan bahkan kerap menyulitkan Indonesia untuk mencapai tangga juara di wilayah Asia Tenggara. 

Bahkan, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong mempunyai rekor yang cukup buruk setiap kali bertemu Vietnam lantaran hanya sekali menang dari tujuh pertemuan kontra Vietnam. 

Tak elak, pertemuan kontra Vietnam pada laga kedua kualifikasi grup D menjadi misi penting bagi STY untuk memecahkan tren negatif setiap kali bermain kontra Vietnam. 

Secara umum, kedua tim mempunyai kualitas yang cukup berimbang. Bahkan, timnas Vietnam tampaknya  mewaspadai kekuatan Indonesia. 

Terlebih lagi, komposisi skuad timnas yang banyak diisi oleh pemain naturalisasi yang direkrut selama era STY, dan hal itu memberikan suntikan kualitas untuk timnas. 

Terang saja, Vietnam tampaknya tak memandang enteng kualitas timnas Indonesia walau tim berjuluk Bintang Emas itu sering menjadi momok untuk Indonesia di zona Asia Tenggara. 

Untuk Indonesia, salah satu aspek yang yang patut diwaspadai dalam setiap perjumpaan dengan Vietnam adalah aksi provokasi para pemain Vietnam. Bukan rahasia lagi bahwa perjumpaan antara Indonesia dan Vietnam kerap menghadirkan tensi yang cukup tinggi dan menghadirkan banyak kartu. 

Tensi antara kedua tim di kualifikasi Piala Asia bisa saja terjadi. Alasannya, laga tersebut menjadi salah satu faktor penentu kelolosan pada fase berikutnya. 

Selain itu, laga itu juga menjadi salah satu faktor yang bisa membuat salah satu tim tak berada di posisi buncit grup D. Paling tidak, dari sisi gengsi, salah satu tim pulang dari Qatar bukan sebagai tim yang berposisi buncit. 

Oleh sebab itu, tensi panas akan mewarnai pertandingan dari kedua tim. Di balik tensi panas itu, aksi provokasi atau yang sering disebut sebagai aksi tengil bisa saja dibuat untuk memancing emosi para pemain lawan. 

Ketika emosi naik, konsentrasi ikut terpengaruh. Efek lanjutnya adalah pembalasan, tetapi berdampak pada hadiah kartu mera yang selanjutnya bisa berdampak pada tim secara keseluruhan. 

Salah satu pemain Vietnam yang cukup familiar untuk Indonesia adalah Doan Van Hau. Setiap bersua dengan timnas Indonesia, pemain yang berposisi sebagai bek kiri ini kerap melakukan provokasi dan aksi tengil yang memancing emosi pemain Indonesia. Beruntung, Van Hau tak diikutsertakan dalam skuad Vietnam untuk Piala Asia 2023. 

Walau demikian, aksi-aksi provokasi dibuat oleh pemain lain guna meruntuhkan mental timnas Indonesia.  

Aksi itu kadang luput dari pandangan wasit. Keuntungannya tentu saja untuk Vietnam, terlebih lagi pemain Indonesia terpancing emosi mereka sehingga pola permainan ikut terganggu. 

Keuntungan Indonesia di Piala Asia adalah penggunaan VAR (Video Assistance Refree). Teknologi itu bisa menjadi salah satu alat yang bisa mengevaluasi aksi pemain, termasuk aksi provokasi atau pun aksi tengil untuk memancing emosi dan pertengkaran di lapangan. 

Indonesia tak hanya mewaspadai kualitas permainan Vietnam, tetapi juga lebih jauh, Indonesia mesti mewaspadai aksi provokasi permainan Vietnam yang bisa memicu emosi tim.

Belajar dari pertemuan terdahulu setiap kali bertemu Vietnam, Indonesia perlu berwaspada dengan menguatkan mentalitas tim agar tak gampang terpancing, serentak lebih fokus pada laga. Toh, ada wasit dan juga VAR yang bisa menjadi alat untuk melihat dan mengevaluasi setiap aksi provokasi. 

Salam Bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun