Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahit Manis Pujian Jokowi pada Harga Bahan Pokok di NTT

5 Desember 2023   19:37 Diperbarui: 8 Desember 2023   01:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen ketika Presiden Jokowi mengunjungi salah satu pasar di Flores, NTT. Foto: Dok. Sekretariat Presiden via Kompas.com

Beberapa hari terakhir ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Pulau Flores, NTT. Selain mengunjungi kabutapen Manggarai Barat, tepatnya di Labuan Bajo, Jokowi juga sempat mengunjungi kabupaten Nagekeo.  

Dalam kunjungannya ke kabupaten Nagekeo, Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk berkunjung ke pasar. Tepatnya, kunjungan ke pasar Danga, Kabupaten Nagekeo (5/12/23). 

Seperti biasa, ketika Jokowi melakukan kunjungan, beliau bisa mengecek harga bahan pokok di pasar. Begitu pun, saat mantan walikota Solo ini mengunjungi Pasar Danga, dan beliau menanyakan tentang beberapa harga bahan pokok di pasar tersebut.  

Presiden Jokowi memuji harga bahan pokok yang terbilang lebih murah daripada harga di Pulau Jawa. 

Misalnya, seperti terlansir dalam Kompas.com (5/12/23), Presiden Jokowi membandingkan harga cabai yang berkisar pada harga 50 ribu di Kabuten Nagekeo, sementara itu di pulau Jawa, harga cabai berkisar dengan harga 80 ribu-100 ribu. 

Begitu pula dengan harga bawang merah. Di Pasar Danga, Nagekeo, harga bawang berkisar 15 ribu per kg, dan di Pula Jawa harga bawang bisa sampai 24 ribu sampai 26 ribu per kg. 

Pujian Jokowi atas harga bahan pokok  di pasar Danga, hemat saya, seperti berasa manis dan pahit. Pada satu sisi, NTT yang kerap dipandang sebagai salah satu provinsi termiskin di Indonesia bisa mengendalikan harga yang bisa terjangkau oleh masyarakat pada umumnya, dan harga itu sangat jauh berbeda dari pulau Jawa. 

Melansir berita dari Kompas.com (14 Oktober 2023) tentang 10 Provinsi Termiskin di Indonesia, Nusa Tenggara Timur berada di peringkat ketiga sebagai provinsi termiskin di Indonesia dengan rata-rata 19,49 persen penduduk NTT. 

Di balik status sebagai provinsi termiskin, salah satu pasar di NTT masih bisa mengontrol harga yang "umumnya" masih bisa terjangkau oleh masyarakat. 

Di sisi lain, pujian itu agaknya menantang. Bagaimana pun, penjualan kebutuhan pokok itu merupakan sumber pendapatan masyarakat dan seyogianya bisa menaikan taraf hidup masyarakat. 

Seharusnya, pujian itu dibarengi dengan upaya untuk melihat bagaimana harga bahan pokok itu bisa menyajeterahkan petani sampai mereka yang berjualan di pasar. 

Persoalannya, ketika harga rendah itu semata-mata dipuji, tetapi di balik itu petani masih berkesusahan, dan penjual di pasar juga tak mengalami perbaikan taraf hidup. 

Untuk itu, sebenarnya perlu melihat apakah harga bahan pokok itu menjadi jawaban atas masalah kemiskinan di NTT. Bagaimana pun, pertanian perlu menjadi salah satu aspek kehidupan yang bisa menaikan kesejahteraan hidup masyarakat. 

Pada satu sisi, harga bahan pokok masih berada dalam kendali ketika dibandingkan dengan harga di pulau Jawa. Namun, di sisi lain, menjadi pertanyaan besar atas harga bahan pangan itu adalah apakah harga bahan pangan itu bisa menjadi solusi atas persoalan dari kemiskinan di NTT. 

Tentu saja, hal itu perlu sebuah studi yang cukup menyeluruh agar petani mendapat tempat dalam perputaran ekonomi di Indonesia, dan bukan menjadi kelas kedua. 

Salam  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun