Seharusnya, pujian itu dibarengi dengan upaya untuk melihat bagaimana harga bahan pokok itu bisa menyajeterahkan petani sampai mereka yang berjualan di pasar.Â
Persoalannya, ketika harga rendah itu semata-mata dipuji, tetapi di balik itu petani masih berkesusahan, dan penjual di pasar juga tak mengalami perbaikan taraf hidup.Â
Untuk itu, sebenarnya perlu melihat apakah harga bahan pokok itu menjadi jawaban atas masalah kemiskinan di NTT. Bagaimana pun, pertanian perlu menjadi salah satu aspek kehidupan yang bisa menaikan kesejahteraan hidup masyarakat.Â
Pada satu sisi, harga bahan pokok masih berada dalam kendali ketika dibandingkan dengan harga di pulau Jawa. Namun, di sisi lain, menjadi pertanyaan besar atas harga bahan pangan itu adalah apakah harga bahan pangan itu bisa menjadi solusi atas persoalan dari kemiskinan di NTT.Â
Tentu saja, hal itu perlu sebuah studi yang cukup menyeluruh agar petani mendapat tempat dalam perputaran ekonomi di Indonesia, dan bukan menjadi kelas kedua.Â
Salam Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H