Melansir berita dari Kompas.com (28/11/23) pasangan capres-cawapres dari nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan menonton secara langsung partai final di stadion Manahan, Solo.Â
Pada satu sisi, stadion Manahan Solo sudah melekat kuat dengan Gibran yang nota bene pernah menjabat sebagai walikota Solo dan bahkan ikut berperan andil dalam membangun stadion Manahan, Solo tersebut. Tak heran, Gibran pastinya mau menyaksikan laga internasional di Solo, di tempat asalnya sendiri.
Akan tetapi, perlu ada batas yang tak boleh dilewati. Batas itu berupa gap antara dunia politik dan dunia olahraga. Pendeknya, kampanye politik sekiranya tak terjadi pada even internasional, sebagaimana Piala Dunia U17.Â
Kehadiran politikus dalam even internasional ini memang sangat sulit dihindari. Akan tetapi, kehadiran mereka itu tak boleh menjadi momen untuk mengkampanyekan diri atau juga memberikan slogan politik.Â
Bagaimana pun, even olahraga atau partai final tetap menjadi fokus yang dikedepankan, dan bukannya politikus yang "kebetulan" datang dan hadir dalam even tersebut menjadi soroton publik.Â
Bukan tak mungkin, dunia internasional juga sensitif melihat situasi Indonesia yang sementara berada dalam iklim politik menjelang pemilu 2024.Â
Ketika ada pencampuran dan pemanfaatan even internasional demi kepentingan politik dan kampanye untuk pasangan tertentu, hal itu akan menjadi presden yang buruk untuk dunia internasional.Â
Tim-tim yang terlibat barangkali/pastinya tak tahu dan tak mau tahu kalau Indonesia sementara berada dalam iklim politik. Yang mereka tahu adalah bermain di partai final dan berkompetesi menjadi juara Piala Dunia U17 2023 di Indonesia.Â
Lebih jauh, kita juga perlu belajar dari kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 beberapa waktu lalu, yang mana kegagalan itu juga disebabkan oleh penolakan sebagaian pihak atas kehadiran Israel yang termasuk peserta turnamen.Â
Penolakan itu lebih bermotifkan politik tetapi berefek pada dunia olahraga. Akibatnya, Indonesia dibatalkan sebagai tuan rumah karena pelbagai penolakan yang terjadi di dalam negeri.Â
Hal yang sama juga perlu digarisbawahi agar Indonesia tak jatuh pada lubang yang sama. Final Piala Dunia U17 2023 yang berlangsung di Solo mesti jauh dari kampanye politik. Kalau boleh atribut-atribut politik, striker capres-cawapres, dan slogan-slogan politik perlu menjauh dari arena berlangsungnya partai final.Â