Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Where is Messi?" Ungkapan Sinis yang Berakhir dengan Ballon d'Or Kedelapan

31 Oktober 2023   07:56 Diperbarui: 31 Oktober 2023   15:59 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi meraih trofi Balloon d'Or untuk kedepan kalinya. FOTO: Frank Fife/AFP via Kompas.com

Ketika Argentina kalah dari Arab Saudi (2-1) di laga pertama kualifikasi grup C Piala Dunia Qatar 2022, nada sinis tak hanya dilemparkan ke tim nasional Argentina yang saat itu berlabel sebagai juara Copa America 2022 tetapi juga kepada sang kapten tim, Lionel Messi.

Ungkapan "Where is Messi?" nyaring keluar dari suporter Arab Saudi setelah laga berakhir. Tak sedikit suporter yang meneriakan ungkapan itu di antara wartawan yang sementara meliput hasil laga tersebut.

Terang saja, ungkapan itu menggema kuat. Bahkan, ungkapan itu juga menjadi bahan dari setiap suporter lawan setiap kali mau bersua Argentina. 

"Where is Messi?" menjadi ungkapan sinis yang mempertanyakan peran dan pengaruh Messi ketika Argentina kalah dari Arab Saudi. Sebelum turnamen, Argentina memang dipandang sebagai favorit juara, namun kekalahan dari Arab Saudi meruntuhkan status tersebut.

Ungkapan "Where is Messi?" itu berubah total menjadi konotasi positif tatkala Messi yang mengenakan bisht, jubah hitam khas Arab naik ke panggung dan mengangkat trofi Piala Dunia pada 19 Desember 2023. Messi yang awalnya disinis kemudian keluar sebagai juara sejati dan membungkam siapa saja yang mengritiknya.

"Where is Messi?" seperti dijawab dengan raihan yang positif baik dari level timnas, maupun pada individual Messi sebagai pemain. 

Hampir setahun setelah momen itu, dini hari tadi (31/10/23) Messi berada di Theatre du Chatelet, Paris guna menerima trofi Balloon d'Or. Messi berada di tempat yang biasanya dijadikan arena pengakuan pada para pesepak bola profesional. 

Tak tanggung-tanggung, raihan Messi tahun ini menjadi yang kedelepan dalam karir Messi sebagai pesepak bola profesional. Rasanya akan sulit bagi pemain lain untuk mengejar dan menyamai pencapaian dari pemain yang berjuluk La Pulga atau si kutu itu.

Tentu saja, raihan Messi tak lepas dari kontribusinya dalam mempersembahkan prestasi untuk timnas Argentina di Piala Dunia. 

Bersama Paris Saint Germain (PSG), tim yang dibela Messi sebelum berlabuh ke Inter Miami, peran Messi tak begitu mencolok gegera gagal membantu PSG sukses di level Eropa. Malahan, Messi kerap dikritik dan bahkan dicelah oleh suporter PSG.

Mungkin, puncak pencapaian Messi yang menggerakkan voters dalam memilih Messi adalah saat Messi membantu Argentina meraih trofi Piala Dunia. Raihan itu tercapai ketika Messi sudah menginjakkan usia 35 tahun, di mana masa-masa itu umumnya pemain professional mendekati usia pensiun atau juga tampil di bawah standar terbaik.

Kisah Messi meraih Ballon d'Or musim ini hampir serupa dengan raihan Luka Modric di tahun 2018 yang mampu membantu Kroasia menjadi runner up Piala Dunia 2018. Modric yang waktu itu berusia 33 tahun menjadi penggerak permainan Kroasia sampai ke partai final. Sayangnya, upaya Modric dan kawan-kawan kandas naik podium juara lantaran ditundukan oleh Perancis.

Persis sama dengan Messi di Piala Dunia 2022. Mantan pemain didikan La Masia itu, Barcelona ini mampu menjadi mentor dan sekaligus panutan untuk rekan-rekan setimnas Argentina. Tak salah mengalungkan ban kapten ke lengan Messi lantaran dia mampu memberikan motivasi tak hanya lewat kata-kata tetapi performa yang meyakinkan selama Piala Dunia.

Efeknya juga pada para pemain muda seperti Enzo Fernande dan Julian Alvarez yang mampu tampil meyakinkan selama turnamen itu.

Ya, Messi mencolok selama Piala Dunia. Bahkan, sinarnya melampaui para pemain lain termasuk Kylian Mbappe yang menjadi top skorer dalam turnamen tersebut dan lawan Messi di Piala Dunia. 

Tak elak dalam sambutanya sebagaimana terlansir di BBC Sport (31/10/23), Messi menyatakan keterkaitan raihan individualnya itu dengan trofi Piala Dunia dan peran rekan setimnasnya di Argentina.

Andaikata Perancis yang keluar sebagai juara Piala Dunia dan bukannya Argentina, kemungkinan besar trofi Balloon d'Or akan jatuh ke tangan Kylian Mbappe yang juga tampil sangat menyakinkan seperti Messi selama turnamen tersebut.

Messi meraih trofi Balloon d'Or berkat konsistensi dalam mempertahankan performa terbaiknya. Terlepas dari usianya yang sudah 35 tahun, Messi masih menjadi magnet yang menarik pecinta sepak bola serentak juga masih memberikan kontribusi dan inspirasi untuk timnas.

Faktor tersebut yang tak dipunyai oleh para pesaing Messi dalam mendapatkan trofi Ballon d'Or. Erling Haaland yang mampu membantu Manchester City meraih trebel pada musim lalu agaknya tertinggal selangkah dari Messi lantaran Haaland umumnya agak tak mencolok saat partai krusial. 

Misalnya, di final Liga Champions, Haaland cenderung menjadi anonimus dan tak begitu kentara perannya dalam final tersebut.

Berbeda dengan Messi yang memberikan kontribusi besar sejak di laga kedua dalam kualifikasi grup. Ketika Argentina kalah dari Arab Saudi dalam laga perdana kualifikasi grup Piala Dunia di Qatar, peran Messi dipertanyakan.

Kebangkitan Messi nampak ketika laga kedua kontra Polandia. Pendek kisah, pengaruh Messi kian kinclong hingga final Piala Dunia. Messi tak hanya menjadi pencetak gol tetapi juga menjadi pemain yang memberikan assist terbaik untuk rekan-rekan setimnya.

Aksi individual Messi lebih kentara daripada Argentina sebagai sebuah tim. Bahkan, pemain lainnya tampil menjadi baik berkat mentor dan inspirasi Messi di dalam tim.

Messi pantas meraih trofi Ballon d'Or bukan karena trofi Piala Dunia yang diraih saja. Akan tetapi, kepantasannya meraih trofi disebabkan oleh performanya yang konsisten di usianya yang sudah 35 tahun sewaktu meraih trofi Piala Dunia 2022 dan kapasitasnya bersaing dengan para pemain muda seperti Erling Haaland dan Kylian Mbappe.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun