Jude Bellingham menjadi aktor pembeda dari permainan Madrid. Pemain timnas Inggris ini menjadi pemain yang cukup sensasional sejak kedatangannya dari Borrusio Dortmund awal musim ini.
Tak tanggung-tanggung, pemain yang sebenarnya berposisi sebagai gelandang ini mampu menjelma seperti striker dan menutup lubang yang ditinggalkan oleh Karim Benzema. Bahkan, Bellingham tak hanya menjadi top skorer di level klub tetapi juga di Liga Spanyol dengan koleksi 10 gol dari 10 laga.
Dalam laga ini, Bellingham menjadi faktor pembeda. Gol pertamanya dari luar kotak penalti mengubah peta permainan. Juga, penempatan posisinya di gol kedua menegaskan kecerdikannya membaca kelemahan dan kelengahan lini belakang Barca.
Faktor pembeda tak dipunyai Barca. Felix tak mempunyai pendukung yang menopang pergerakannya. Fermin Felix kembali gagal mengulangi performa gemilangnya saat Barca menang Shakhtar Donetsk di Liga Champions tengah pekan lalu.
Ketika faktor pembeda absen, secara tim pola permainan Barca juga timpang lantaran pengaruh taktik yang cenderung dipaksakan dan faktor kondisi pemain yang belum bugar dan masih cedera pemain penting
Xavi pastinya belajar dari kekalahan kontra Madrid. Mestinya diakui bahwa Madrid tampil lebih superior karena komposisi skuad yang komplit dan memiliki faktor pembeda dalam diri Jude Bellingham.
Lebih jauh, Barca juga perlu mencari cara agar bisa menguatkan skuadnya. Ketika ada pemain yang cedera, pemain lain bisa tampil solid tak hanya saat melawan tim medioker tetapi juga pada laga-laga serius dan ketat seperti kontra Madrid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H