Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Tahan Bayern Muenchen

16 September 2023   08:22 Diperbarui: 16 September 2023   08:33 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen. Foto: Twitter/bayer04_en via Kompas.com

Musim kompetesi 2022/23 lalu menjadi salah satu musim terseru di Bundesliga Jerman. Juara liga ditentukan hingga laga terakhir, yang mana Bayern Muenchen keluar sebagai juara setelah Borussia Dortmund gagal menang di laga terakhir.

Dominasi Muenchen musim lalu agak tertantang. Performa tim yang identik dengan warna merah itu tidak tampil konsisten. Akibat lanjutnya adalah pemecatan Julian Nagelsmann di pertengahan musim dan digantikan oleh Thomas Tuchel.

Pergantian itu tak serta merta memperbaiki kondisi Muenchen. Malahan, Muenchen harus tersingkir dari Liga Champions Eropa dan tertatih-tatih di Bundesliga Jerman.

Musim ini, Muenchen sepertinya akan kembali mendapatkan tantangan. Kali ini, dari tim asuhan Xavi Alonso, Bayern 04 Leverkusen.

Leverkusen berhasil menahan imbang Muenchen 2-2 dalam lanjutan kompetesi Bundesliga pekan ke-4 di stadion Allianz. 

Berkat hasil itu, Leverkusen dan Muenchen menjadi dua tim yang belum terkalahkan di Bundesliga. Untuk Leverkusen, hasil tersebut tetap menempatkannya pada posisi pertama klasemen sementara lantaran keunggulan jumlah gol atas Muenchen di tempat kedua.

Performa Leverkusen musim ini bersama pelatih Xabi Alonso cukup fenomenal. Mengawali musim dengan catatan 13 gol menjadikan Leverkusen sebagai tim yang cukup produktif di Bundesliga.

Padahal, apabila dibandingkan dengan Muenchen, Leverkusen tak mempunyai banyak pemain bintang. Di bursa transfer, Leverkusen hanya mendapatkan pemain yang tak begitu dimanfaatkan klub-klub besar ataukah mencari bibit-bibit pemain muda.

Sejak mengambil alih tugas sebagai pelatih Leverkusen pada bulan Oktober 2022 dari tangan pelatih Gerardo Seoane yang dipecat, Leverkusen berubah menjadi tim yang tampil konsisten. 

Tak tanggung-tanggung, Alonso berhasil mengeluarkan Leverkusen dari zona degradasi dan mengakhiri musim lalu di posisi keenem klasemen Bundesliga. Tak hanya itu, Leverkusen juga berbicara banyak di Eropa.

Dalam mana, Leverkusen tidak menjadi tim bulan-bulanan. Keberhasilan Alonso musim lalu adalah mengantarkan Leverkusen ke semifinal Piala Eropa dan hanya kalah agregat 0-1 dari tim asuhan Jose Mourinho, As Roma.

Tak pelak, banyak mata yang melirik kiprah Alonso di Leverkusen. Tottenham Hotspur sempat tertarik untuk merekrut pelatih berusia 41 tahun itu.  

Bahkan, Real Madrid kelihatannya menjadikan Alonso sebagai prioritas utama saat Carlo Ancelotti hengkang akhir musim ini lantaran sudah sepakat untuk melatih timnas Brasil.

Pelbagai rumor yang mengitari Alonso runtuh lantaran Alonso sepakat untuk memperbaharui kontraknya bersama Leverkusen. 

Alonso memilih tetap bertahan bersama Leverkusen dan akan terus membuktikan kapasitasnya sebagai seorang pelatih. Paling tidak sebelum Alonso direkrut tim-tim mapan di Eropa.

Menimbang performa Leverkusen saat ini, prospek Alonso menjadi pelatih sukses di Eropa cukup besar. Alasannya, Alonso mampu mengangkat performa Leverkusen pada titik yang terbaik, termasuk siap menjadi penantang dominasi Muenchen pada musim ini.

Hasil imbang 2-2 kontra Muenchen menjadi pesan kesiapan Leverkusen menantang Muenchen musim ini. Tak gampang bermain imbang di Allianz Arena, markas Muenchen. Namun, Leverkusen menunjukkan perlawanan yang solid pada Muenchen hingga akhir laga.

Leverkusen tak kalah dalam urusan passing. Alonso memerintahkan para pemainnya untuk menguasai bola dan meladeni dominasi Muenchen. Tak pelak, Muenchen juga kesulitan untuk meraih kemenangan.

Lebih jauh, sejak tiba di Leverkusen Alonso memiliki kemampuan dalam membaca kualitas yang dimiliki oleh timnya. Ketika pertama kali datang ke Leverkusen, Alonso menghadapi masalah dengan motivasi tim yang cukup rendah.

Perlahan Alonso berupaya mengembalikan kualitas pemain seperti Moussa Diaby dan Jeremie Frimpong.  Di tangan Alonso, Diaby kembali tampil meyakinkan. Sayangnya, performanya itu menarik hati Aston Villa dan kemudian merekrutnya di bursa transfer lalu.

Guna menguatkan skuadnya, Alonso juga mendapatkan pemain seperti Granit Xhaka, Nathaniel Tella, Josip Stanisic dan Victor Boniface. Para pemain ini menjadi andalan baru Alonso.

Skema permainan Alonso adalah 3-4-2-1. Xhaka menjadi andalan lini tengah. Boniface menggantikan peran Diaby yang hengkang ke Villa.

Dengan ini, Alonso mengenal baik karakter para pemain dan berupaya menyesuaikan skema tim dengan kualitas yang mereka punyai.

Alonso menjadi salah satu pelatih muda yang tengah disoroti. Performa Leverkusen kontra Muenchen sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan Leverkusen menantang dominasi Mien pada musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun