Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selain Perbaikan Peringkat, Efek Lain Kemenangan Timnas Indonesia

9 September 2023   09:17 Diperbarui: 9 September 2023   09:25 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain timnas Indonesia merayakan gol ke gawang Turkmenistan. Foto: Suci Rahayu/Kompas.com

Kemenangan Timnas Indonesia atas Timnas Turkmenistan (2-0) di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya menjadi catatan positif. Timnas Garuda memberikan bukti atas perkembangan kualitas yang dipunyai.

Besar kemungkinan, berkat kemenangan Indonesia di laga FIFA Matchday, peringkat timnas pun bisa ikut naik. Sebelum menghadapi Turkmenistan, Indonesia berada di peringkat ke-150. Harapannya, Indonesia bisa naik peringkat berkat kemenangan kontra Turkmenistan yang berada di peringkat ke-138.

Lebih jauh, perbaikan peringkat hanyalah salah satu dari efek dan tujuan yang bisa tercapai dari kemenangan di FIFA matchday. Tujuan lainnya adalah soal kesolidan timnas Indonesia.

Laga-laga internasional sangatlah penting dalam membangun mentalitas para pemain serentak menjadi ajang mengevaluasi atau menguji kualitas tim yang dimiliki. Semakin sering Tim melawan negara-negara lain, apalagi yang peringkat di atas Indonesia, semakin banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa dipetik.

Selain mendapatkan pelajaran, hasil laga juga menunjukkan target yang tercapai. Timnas berhasil meraih kemenangan di hadapan pendukungnya sendiri. Kemenangan itu juga menunjukkan kesolidan timnas.

Sebabnya, komposisi skuad timnas Indonesia beragam. Keberagaman itu tak hanya soal latar belakang klub dari para pemain, tetapi juga karakter yang dimiliki oleh para pemain.

Sebagai catatan tambahan, para pemain naturalisasi juga berasal dari negara-negara yang berbeda.

Dengan kehadiran para pemain naturalisasi, timnas mungkin dari luar terlihat kuat. Namun, bukan tak mungkin kalau terjadi kerapuhan lantaran gap antara pemain lokal dan pemain naturalisasi.

Gap itu bukan berkaitan dengan latar belakang budaya para pemain semata, tetapi juga kualitas yang dimiliki. Para pemain naturalisasi umumnya direkrut karena kualitas yang mereka punyai dan bisa menjadi bagian timnas.

Secara umum, mereka dibinah di luar negeri, yang mana iklim pembinahan mereka sangat berbeda dengan Indonesia. Ditambah lagi, mereka mengalami kompetesi di luar negeri yang bisa lebih kompetetif dari kompetesi di Indonesia.

Pendek kata, pengalaman mereka mungkin satu langkah di depan daripada pemain Indonesia yang tak mempunyai pengalaman sama sekali berkarir di luar negeri.

Tak masalah jika para pemain lokal asal Indonesia juga berkiprah di luar negeri. Pengalaman dari luar negeri memungkinkan mereka beradaptasi dengan keberadaan para pemain naturalisasi.

Misalnya, Asnawi Mangkulam yang bermain di Liga Korea Divisi 2. Bersama dengan Jeonnam Dragons, Asnawi bukan penghuni bangku cadangan, tetapi tampil regular.

Tak pelak, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong selalu mempercayainya. Bahkan, Asnawi didapuk sebagai kapten tim. Artinya, secara kualitas, pemain berusia 23 tahun bisa bersaing dengan para pemain naturalisasi.

Kemenangan kontra Turkmenistan menjadi bukti kesolidan timnas. Tak ada pemain yang tampil menonjol. Bahkan, para pemain lokal asli Indonesia juga tampil di atas standar terbaik.

Juga, kemenangan itu meruntuhkan gap antara pemain lokal dan pemain naturalisasi. Sebaliknya, baik pemain lokal bisa berkombinasi dengan pemain naturalisasi secara solid.

Dalam laga ini, Shin Tae-yong menurunkan hanya tiga pemain naturalisasi sejak menit-menit awal. Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat dan M. Klok. Selebihnya, Tae-yong mempercayakan para pemain lokal.

Dengan ini, timnas tak sepenuhnya bergantung pada proses naturalisasi lantaran para pemain lokal juga bisa memberikan kontribusi. Lebih jauh, keberadaan pemain naturalisasi di dalam tim juga bisa menjadi tandem dan mentor untuk para pemain lokal.

Jalan masih panjang untuk timnas Indonesia. Kendati demikian, kemenangan kontra Turkmenistan menjadi salah satu bekal untuk memperkuat kesolidan timnas yang memiliki keberagaman lantaran kombinasi pemain lokal dan naturalisasi.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun