Transfer pemain di Liga Inggris makin panas. Tim-tim mapan seperti saling sikut memperebutkan pemain berkualitas. Bahkan, ada juga yang berupaya menggoda pemain dari tim mapan lainnya.Â
Manchester United (MU) hampir pasti mendapatkan Mason Mount dari Chelsea. Kabarnya, pemain timnas Inggris itu akan menjalani uji kesehatan sebagai pemain MU. Mount dikontrak hingga 2028 dan bisa diperpanjang.Â
MU harus menggelontorkan uang sebesar 55 juga pounds untuk mendapatkan Mount dari Chelsea. Tak hanya itu, Chelsea akan mendapatkan tambahan bayaran apabila dalam waktu lima tahun ke depan MU meraih trofi bersama Mount.
Pada satu sisi, Chelsea beruntung karena pemain didikan akademinya dihargai dengan harga yang cukup tinggi. Apalagi, musim lalu performa Mount tak begitu meyakinkan. Barangkali hal itu yang membuat pelatih baru Chelsea, Mauricio Pochettino enggan mengamankan Mount di skuadnya. Â
Di sisi lain, pembelian Moun menjadi keuntungan untuk MU. Sejak musim lalu, Pelatih MU, Erik Ten Hag sangat getol untuk mendapatkan tanda tangan Frenkie de Jong dari Barcelona. Namun, upaya itu gagal lantaran Barca enggan membiarkan De Jong pergi.Â
Ketika gagal mendapatkan De Jong, MU beralih pada Christian Erikssen dan Casemiro. Namun, hal itu tak serta merta memberikan kepuasan bagi Ten Hag. Makanya, pembelian Mount bisa menjadi salah satu jawaban dari upaya Ten Hag untuk menerapkan strateginya secara baik.Â
Mount menjadi pembelian perdana MU di bursa transfer musim ini. Ten Hag akan mempunyai pilihan di lini tengah, terlebih khusus untuk melapisi Bruno Fernandes atau juga membuat permainan di lini tengah makin dinamis.Â
Mount bertipekan gelandang kotak. Dalam arti, dia bisa memainkan peran seperti Fernandes yang bergerak bebas untuk mengontrol dan mengatur permainan di lini tengah. Juga, dia bisa menjadi penghubung lini belakang dan lini depan.Â
Pelatih MU, Erik Ten Hag sebenarnya sudah menaruh perhatian pada Mount sewaktu masih melatih AJax di musim 2017/18. Kala itu Mount masih berusia 18 tahun dan Mount membela Vittese. Ten Hag sempat berniat untuk mendapatkan tanda tangan Mount saat itu.Â
Niat Ten Hag kesampaian bursa transfer musim ini. Ten Hag mengakui kelebihan Mount sebagai pemain yang penuh energi dan mempunyai pemahaman yang cukup baik pada pertandingan. Kehadirannya bisa menguatkan skuad MU dan memberikan dinamika baru dalam skuad MU.Â
Selain bisa memainkan peran Fernandes, Mount bisa mengambil alih peran Christian Eriksen. Musim lalu, Eriksen tampil cukup meyakinkan sebagai tandem Casemiro di lini tengah. Namun, cedera kerap menghantui pemain asal Denmark tersebut.Â
Oleh sebab itu, lini tengah MU kerap tak stabil karena Casemiro kehilangan sosok yang bisa mengimbangi perannya di lini tengah. Casemiro biasanya berperan sebagai gelandang jangkar.Â
Boleh dibilang, Casemiro memainkan peran untuk mengahalu sernagna lawan sebelum masuk dareh pertahanan. Sementara itu, Erikssen akan menjadi penyortir bola ketika berhasil direbut.Â
Peran Erikssen itu bisa diambilalih oleh Mount pada musim depan. Malahan, lini tengah MU kian dinamis karena bisa menjadikan trio gelandang tengah yang cukup solid yakni Casemiro, Mount, dan Fernandes apabila Ten Hag memainkan formasi tiga gelandang. Â
Mount tampil cukup meyakinkan sewaktu masih dilatih oleh Frank Lampard. Dia bermain sebagai gelandang kiri dalam skema tiga gelandang. Namun, peran Mount bisa membantu Casemiro apabila Ten Hag tetap berpatok pada formasi 4-2-3-1 pada musim depan.Â
Selain itu, dari sisi usia Mount lebih muda dari Erikssen dan Mount mempunyai kapasitas bertahan yang cukup mumpuni. Dengan ini, Casemiro mempunyai tandem yang bisa mengimbanginya dalam menghalau serangan lawan.Â
Kehadiran Mount bisa memberikan energi baru pada MU pada musim depan. Skuad MU makin dinamis, di mana Ten Hag mempunyai beberapa alternatif di lini tengah.Â
Hal itu juga menjadi solusi MU kala pemain tengah seperti Fernandes atau Casemiro absen. Mount bisa menjadi salah satu alternatif untuk menutup keabsenan dari para gelandang tersebut.Â
Ketika MU beruntung mendapatkan Mount, Chelsea perlu berpikir lebih jauh telah membiarkan pemainnya itu ke saingan terdekatnya. Memang, Mount tampil tak meyakinkan pada musim lalu. Masalahnya karena perubahan strategi yang membuat si pemain tak merasa cocok.Â
Musim lalu, Mount kadang dimainkan sebagai striker. Alih-alih memberikan peran baru bagi Mount, hal itu malah membuat Mount tampil tak maksimal. Bagaimana pun, si pemain pasti kehilangan rasa kepercayaan diri karena gagal mengeluarkan kemampuan terbaik.Â
Chelsea sementara memperbaharui skuadnya dengan membiarkan sebagian besar pemain hengkang. Tentu saja, hal itu seturut persetujuan Pochettino yang berlaku sebagai pelatih baru.Â
Masalahnya saat Chelsea membiarkan mereka hengkan ke saingan terdekat di Liga Inggris. Chelsea yang akan malah menghadapi kerumitan apabila para pemain yang tak dibutuhkan itu tampil meyakinkan bersama klub baru mereka.Â
Mount pernah dipandang sebagai "Frank Lampard" versi terbaru. Namun, kualitasnya menurun seturut pergantian pelatih dari Thomas Tuchel ke Graham Potter. Karena itu, Mount sebebarnya hanya membutuhkan pelatih yang mengenal posisi dan kemampuan terbaiknya.Â
Di MU, Mount bisa menjadi andalan baru apabila Ten Hag mengenal posisi terbaik Mount. Apalagi, Ten Hag sudah mengobservasi Mount sewaktu dia masih menjadi pelatih Ajax.Â
Mount bisa menguatkan performa MU. Hal itu juga bisa menjadi tantangan kuat untuk Chelsea yang sementara berbenah. Membiarkan Mount pergi ke saingan terdekat bisa menjadi petakah. Akibat lanjutnya adalah penyesalan karena membiarkan aset penting itu pergi ke saingan terdekat.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H