Selain bisa memainkan peran Fernandes, Mount bisa mengambil alih peran Christian Eriksen. Musim lalu, Eriksen tampil cukup meyakinkan sebagai tandem Casemiro di lini tengah. Namun, cedera kerap menghantui pemain asal Denmark tersebut.Â
Oleh sebab itu, lini tengah MU kerap tak stabil karena Casemiro kehilangan sosok yang bisa mengimbangi perannya di lini tengah. Casemiro biasanya berperan sebagai gelandang jangkar.Â
Boleh dibilang, Casemiro memainkan peran untuk mengahalu sernagna lawan sebelum masuk dareh pertahanan. Sementara itu, Erikssen akan menjadi penyortir bola ketika berhasil direbut.Â
Peran Erikssen itu bisa diambilalih oleh Mount pada musim depan. Malahan, lini tengah MU kian dinamis karena bisa menjadikan trio gelandang tengah yang cukup solid yakni Casemiro, Mount, dan Fernandes apabila Ten Hag memainkan formasi tiga gelandang. Â
Mount tampil cukup meyakinkan sewaktu masih dilatih oleh Frank Lampard. Dia bermain sebagai gelandang kiri dalam skema tiga gelandang. Namun, peran Mount bisa membantu Casemiro apabila Ten Hag tetap berpatok pada formasi 4-2-3-1 pada musim depan.Â
Selain itu, dari sisi usia Mount lebih muda dari Erikssen dan Mount mempunyai kapasitas bertahan yang cukup mumpuni. Dengan ini, Casemiro mempunyai tandem yang bisa mengimbanginya dalam menghalau serangan lawan.Â
Kehadiran Mount bisa memberikan energi baru pada MU pada musim depan. Skuad MU makin dinamis, di mana Ten Hag mempunyai beberapa alternatif di lini tengah.Â
Hal itu juga menjadi solusi MU kala pemain tengah seperti Fernandes atau Casemiro absen. Mount bisa menjadi salah satu alternatif untuk menutup keabsenan dari para gelandang tersebut.Â
Ketika MU beruntung mendapatkan Mount, Chelsea perlu berpikir lebih jauh telah membiarkan pemainnya itu ke saingan terdekatnya. Memang, Mount tampil tak meyakinkan pada musim lalu. Masalahnya karena perubahan strategi yang membuat si pemain tak merasa cocok.Â
Musim lalu, Mount kadang dimainkan sebagai striker. Alih-alih memberikan peran baru bagi Mount, hal itu malah membuat Mount tampil tak maksimal. Bagaimana pun, si pemain pasti kehilangan rasa kepercayaan diri karena gagal mengeluarkan kemampuan terbaik.Â
Chelsea sementara memperbaharui skuadnya dengan membiarkan sebagian besar pemain hengkang. Tentu saja, hal itu seturut persetujuan Pochettino yang berlaku sebagai pelatih baru.Â