Berbekal pengalaman menjadi presiden Barca di era kegemilangan Barca dari tahun 2003 - 2010, mulai dari penentuan pelatih Frank Rikjard hingga Pep Guardiola, kehadiran Laporta memberikan asa baru untuk perubahan Barca.
Laporta memulai eranya dengan menggantikan Ronald Koeman dengan Xavi Hernandez. Hernandez dibekengi oleh transfer pemain yang diinginkannya.
Namun, benturan dari langkah perubahan Barca adalah soal kondisi keuangan untuk membangun skuad terbaik. Akibatnya, Barca mesti menjual aset klub di awal musim ini demi mendapatkan aliran dana.
Setelahnya, langkah itu dibarengi dengan pembelian pemain. Tak tanggung-tanggung di awal musim ini Barca membeli pemain berkualitas seperti Roberto Lewandowski, Jules Kounde, dan Rapinha.
Tak hanya itu, Barca juga mendapatkan secara gratis Christensen dan Marcos Alonso dari Chelsea, Franck Kessie dari AC Milan.
Umumnya, pemain yang didatangkan Barca musim menjadi tumpuan pelatih Xavier Hernandez.
Langkah pembelian Barca sedikitnya membangun kedalaman skuad, walau tak begitu sempurna.
Kelebihannya, performa Barca seimbang di La Liga Spanyol. Permainan tak lagi bergantung pada satu atau dua individu semata karena Xavi mulai menekankan permainan tim dan mempunyai kedalaman skuad yang mumpuni.
Lini belakang Barca termasuk yang tampil solid di Liga Spanyol. Juga, Barca mampu meraih kemenangan tipis kendati tak tampil meyakinkan.
Selain itu, Barca juga diuntungkan dengan kondisi Real Madrid dan Atletico Madrid yang tak tampil konsisten di Liga Spanyol pada musim ini.
Persoalan pertama yang mengitari Barca adalah saat bermain di Eropa. Barca gagal di babak penyisihan Liga Champions dan play off di Piala Eropa musim ini.