Misalnya, ketika Napoli merelakan kepergian Kalidou Koulibaly ke Chelsea, Fabian Ruiz ke PSG, dan L. Insigne ke Toronto (MLS). Ketiga pemain cukup berperan pada performa Napoli pada musim lalu. Alih-alih mempertahankan para pemain itu, Spalletti membiarkan mereka hengkang.
Koulibaly diganti oleh bek asal Korea Selatan, Min-jae Kim yang dibeli dari Fenerbache. Min-jae menjadi salah satu tulang punggung penting di lini belakang Napoli pada musim ini. Tak ayal, dia sudah mulai ditargetkan oleh klub-klub mapan di Eropa.
Selain itu, Spalletti juga membeli M. Olivarez, K. Kvaratskhelia, dan G. Raspadori. Ketiga pemain ini menjadi bagian terpenting dari skuad Napoli musim ini dan ikut menjaga konsistensi Napoli.
Napoli berhasil menjaga konsistensi karena bermain sebagai tim. Tak mengandalkan salah satu pemain, tetapi bekerja sebagai tim. Akibatnya, tak ada pemain yang lebih menonjol daripada para pemain yang lainnya.
Untuk itu, sangat sulit apabila para pemain yang tampil gemilang di Napoli musim ini pindah dan masuk ke tim yang mempunyai sistem kerja berbeda. Boleh jadi, mereka akan tampil mandek lantaran ketidakcocokan dengan sistem permainan.
Luciano Spalleti: Salah Satu Kunci dari Akhir penantian 33 tahun
33 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menanti trofi. Beberapa musim terakhir, Napoli kerap mengganggu kemapanan di empat besar, tetapi tak mampu untuk naik puncak dan menjadi juara.
Malahan, untuk mengakhiri penantian 33 tahun, Napoli tak segan untuk masuk ke bursa transfer dan mencari pemain yang diinginkan, seperti membeli Min-jae Kim, V. Osimhen, Hirving Lozano, Gonzalo Higuain dan beberapa pemain lainnya. Tujuan akhirnya untuk mencapai puncak klasemen.
Namun, Â hal itu tak cukup. Napoli juga membutuhkan pelatih yang mampu menghadirkan semangat baru di ruang ganti dan di lapangan.
Luciano Spalletti yang dikontrak sejak musim 2021-22 ini jadi jawaban tepat dari misi Napoli. Dalam dua musim sebagai pelatih Napoli, Spalleti berhasil membangun keseimbangan dalam tim. Para pemain baru digabungkan dengan pemain lama. Pemain baru bisa mengisi lubang dari para pemain yang hengkang di awal musim ini.
Juga, Spalletti mempunyai pemain cadangan yang bisa memberikan jawaban pada tim kala dimainkan atau ada pemain yang menderita cedera. Jadinya, tak ada gap yang cukup besar antara pemain inti dan cadangan. Hal itu membuat performa Napoli tetap konsisten.