Malahan, Benfica lengah di babak kedua. Inter berhasil memanfaatkan kelengahan tersebut.
Di stadion Benfica, Inter tampaknya mau bermain aman dengan mencari hasil seri. Benfica terbilang tim kuda hitam pada musim ini dan seringkali bermain agresif.
Namun, lini belakang Inter cukup solid. Benfica kehilangan akal dalam menembus pertahanan Inter.
Laga leg kedua akan dimainkan di San Siro. Jalan Inter terbilang terbuka melaju ke babak selanjutnya apabila menilik gaya Inter di Liga Champions. Ketika sudah unggul, Inter cenderung bermain bertahan dan hanya mencari posisi aman.
Benfica menguasai laga. Gelandang dan bek Inter bermain rapat ketika Benfica menguasai bola.
Kelebihan Inter adalah kesolidan lini belakang. Pelatih S. Inzaghi memainkan sistem grendel dan hal itu menyulitkan lawan untuk melakukan serangan.
Bermain kontra Inter, yang sangat dibutuhkan sebenarnya adalah kesabaran dalam mencari titik lengah. Kesabaran itu dipadukan dengan konsentrasi dalam melindungi area belakang dari metode serangan balik.
Benfica termasuk tim bertipekan menyerang. Namun, sistem menyerang Benfica menjadi tumpul karena Inter lebih memilih untuk bertahan.
Jalan Inter ke semifinal makin terbuka. Kemenangan 2-0 di kandang Benfica menjadi bekal berharga di leg kedua yang mana Inter akan bermain di depan pendukungnya sendiri. Bermain bertahan bisa menjadi opsi Inter di leg kedua.
Inter dan Man City berpeluang melaju ke babak semifinal apabila menimbang hasil laga. Kendati demikian, kewaspadaan juga perlu lantaran kedua tim bisa bermain agresif dan memberikan secara total untuk mencari gol.
Toh, banyak hal yang sudah pernah terjadi di beberapa musim terakhir. Leg pertama boleh unggul tetapi keputusan tetap ditentukan pada leg kedua.