Â
Real Madrid dan Napoli menggenapi tim-tim yang lolos ke babak 8 besar Liga Champions Eropa. Sebelumnya sudah 6 klub yang lolos. Chelsea, Manchester City, AC Milan, Inter Milan, Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Benfica.Â
Hampir setiap tim dari empat liga besar di Eropa mempunyai wakil di babak 8 besar. Dari hasil laga, ada beberapa hal yang patut dipelajari.
Kegagalan Proyek Besar Tim Kaya, PSG
Paris Saint Germain (PSG) kembali menuai hasil negatif di Liga Champions. Tersingkir di babak 16 besar.Â
Bayern Muenchen seperti menjadi momok tim asal Paris, Perancis ini. Setelah kalah 1-0 di stadion Paris de Princes, PSG gagal mengubah keadaan saat bermain pada leg kedua di markas Muenchen. Malahan, PSG tunduk 2-0. Dengan ini, Kylian Mbappe dan kawan-kawan gagal memberikan kejutan.Â
Kegagalan PSG menunjukkan kegagalan proyek yang terbangun tim kaya itu selama satu dekada terakhir. Banyak pemain mahal dan bertalenta hebat tak serta merta memberikan prestasi di level Eropa.Â
Boleh saja, PSG sukses di dalam negeri. Namun, kegagalan di Liga Champions Eropa tetap menjadi pukulan yang cukup serius. Akibatnya, nasib pemain bintang seperti Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar Jr menjadi topik yang diperbincangkan.Â
Trofi Liga Champions seyogianya menjadi cara PSG untuk mendapat reputasi kuat di daratan Eropa. Ketika kegagalan terjadi, PSG terlihat seperti tim yang mengoleksi pemain bintang semata daripada tim yang mempunyai reputasi sebagai tim kuat di Eropa.
Oleh karenanya, PSG masih mempunyai pekerjaan rumah agar bisa sukses di Liga Champions Eropa. Pekerjaan rumah itu bisa terselesaikan apabila PSG patut belajar dari tim-tim yang sukses melaju.Â
Pasalnya, beberapa tim sukses melaju bukan karena anggaran finansial yang besar atau mempunyai skuad bintang yang melimpah. Akan tetapi, karena mentalitas yang dipadukan dengan identitas tampil sebagai tim yang bermain kompak dan efektif.