Manchester United (MU) berhasil meraih juara Piala Carabao. Keberhasilan ini tercapai setelah MU mengalahkan Newcastle United (2-0) di stadion Wembley, London (27/2/23).
Newcastle  boleh saja tampil mendominasi dengan 62 persen penguasaan bola. Namun, MU lebih tampil efektif dan solid. Efektivitas MU tampak ketika melakukan serangan balik dan beberapa kali mengancam gawang Newcastle yang dikawal oleh Loris Karius.Â
Gol MU di babak pertama lewat Casemiro dan Marcus Rashford sudah cukup mengantarkan MU pada panggung juara. Pada akhirnya MU pun sepertinya memberikan pesan bahwa kemenangan tak cukup mengandalkan penguasaan bola, tetapi lebih pada permainan efektif dan tampil solid di lini belakang.
Trofi Piala Carabao menjadi trofi pertama MU musim ini. MU masih berpeluang untuk mendapatkan 3 trofi lain di musim ini: Liga Inggris, Piala Eropa, dan Piala FA.Â
Tiga hal di balik keberhasilan MU dalam meraih trofi pertama musim  ini.
Pertama, Bukti Wajah Perubahan MUÂ
Trofi Piala Carabao menjadi bukti wajah perubahan MU pada musim ini. Setelah tertatih-tatih dan tanpa meraih trofi di 6 musim terakhir, akhirnya masa paceklik MU berakhir.Â
Perubahan MU benar-benar nyata. Trofi Piala Carabao hanyalah salah satu wajah dari perubahan MU pada musim ini.Â
Secara umum, MU sudah kembali menjelma menjadi tim yang patut disegani di daratan Inggris, dan bahkan di Eropa. Keseganan itu nampak saat MU tak lagi gampang tunduk menghadapi setiap tim baik itu tim-tim kuat maupun tim-tim berlabel kuda hitam.Â
Malahan, prediksi selalu mengunggulkan MU lantaran konsistensi dan kestabilan tim berjuluk Setan Merah ini di setiap laga yang dimainkan.Â