Dalam arti, lawan kadang terkecoh karena berpikir formasi yang sama akan selalu diisi oleh pemain yang sama. Namun, Ten Hag malah mengubah pemain dengan karakter yang berbeda. Â
Selain formasi, kelebihan MU adalah keberadaan M.Rashford, Casemiro dan B. Fernandes. Rashford tak tergantikan. Malahan,Ten Hag selalu memercayakan pemain timnas Inggris dan juga tak membiarkan level konsistensinya dengn melakukan rotasi.Â
Bukan rahasia lagi jika pergantian akan mempengaruhi pemain. Sebaliknya, Ten Hag selalu memberikan tempat untuk Rashford.Â
Sama halnya dengan Fernandes. Fernades menjadi roh permainan MU di depan. Fernandes sangat sulit tergantikan. visinya dalam memberikan umpan dan mengatur permainan MU membuat formasi Ten Hag bekerja maksimal.Â
Selain Fernandes dan Rashford, Tenhag memiliki Casemiro. Casemiro memberikan energi tambahan di lini tengah MU.Â
Ten Hag boleh saja melakukan rotas walaupun dalam laga sulit, namun Ten Hag tetap terpaku dan fokus pada peran Fernandes, Rashford atau pun Casemiro.Â
Ten Hag menjaga kelebihan tim dengan terus memercayakan dan memberikan penuh kepada para pemain andalannya.
MU menjadi salah satu tim di Liga Inggris yang masih bermain di empat kompetesi berbeda. Dengan ini, meraih trofi di akhir musim bukanlah impian semata, tetapi bisa menjadi kenyataan dan mengakhiri paceklik di Old Trafford.Â
Bahkan, ramalan mantan legenda MU, Paul Scholes yang menyatakan bahwa MU bisa bisa saja meraih 4 trofi di akhir musim juga bisa menyata apabila menimbang konsistensi MU sejauh ini.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H