Budaya malu yang positif itu muncul saat merasa malu tatkala tak mampu menunjukkan kompetensi yang diharapkan. Padahal, sudah memberikan iming-iming yang menarik perhatian, Â namun faktanya gagal untuk mewujudnyatakannya.
Juga, budaya malu itu muncul ketika gagal memenuhi dan merealisasikan janji politik kepada masyarakat.Â
Tentu saja, budaya malu tercipta apabila apabila suara hati terbentuk atas dasar nilai-nilai kebajikan di dalam diri. Dalam mana, seseorang merasa tak nyaman apabila perilakunya tak sesuai dengan suara hati dan kemudian merasa malu dengan performanya.
Ketiga, pengunduran Lucky Hakim bisa menjadi referensi untuk setiap orang apabila maju menjadi pemimpin politik.Â
Pertanyaan paling mendasar, apakah saya/dia/kita mampu menjadi pemimpin politik?
Kemampuan diri harus diukur secara telti dan seksama agar tak merasa kaget dan tak berdaya ketika duduk di kursi kepemimpinan.Â
Apabila hanya mengikuti arus tertentu dan mendapat sokongan pihak tertentu tanpa pertimbangan  pada kemampuan pribadi, maka hal itu bisa berujung pada ketimpangan dalam memimpin.Â
Jadinya, menjadi pemimpin akan gampang terbawa oleh arus tertentu dan bukannya terbangun oleh kemampuan pribadi.Â
Pengunduran diri Lucky Hakim dari jabatan wakil bupati Indramayu bisa memberikan pelajaran penting untuk dunia politik di tanah air.Â
Lebih jauh, setiap orang diingatkan bahwa jabatan yang diberikan harus dipertanggung jawabkan, dijaga, dan dihormati. Ketika tak sampai pada level itu, pengunduran diri bisa saja menjadi jalan untuk menghargai orang telah memercayakan jabatan tersebut. Â
Salam