Kala Arsenal Mengejutkan Pep Guardiola dan Peluang Jadi Juara Liga Inggris

Hasil dari babak ke-4 Piala FA antara Arsenal kontra Manchester City (28/1/22) berpihak pada Man City. Gol tunggal bek asal Belanda Nathan Ake sudah cukup menyingkirkan Arsenal dari kompetesi paling tertua di Liga Inggris ini. 

Duel kedua tim ini cukup menarik ditilik  dari beberapa sisi. Hal yang paling pertama itu menyangkut performa kedua tim pada musim ini. Ini adalah pertemuan pertama dari kedua tim pada musim 2022/23. 

Pertemuan pertama ini menjadi menarik lantaran Arsenal tampil sangat mengagumkan pada musim ini. Meraih 50 poin dari 19 laga dan memenangi 16 laga dan hanya sekali kalah. 

Pertemuan kedua pun kian menarik untuk disimak karena kedua tim barangkali sudah belajar di antara satu sama lain. 

Arsenal sementara berada di posisi pertama klasemen sementara Liga Inggris dan diikuti Man City dengan gap 5 poin. Arsenal masih mempunyai satu laga tersisa. 

Menariknya, kedua tim kembali bertemu pekan depan di Liga Inggris. Pertemuan itu bisa menjadi faktor penentu jalan menuju tangga juara Liga Inggris pada musim ini. 

Terang saja, pelatih Mikel Arteta berani mengistirahatkan 6 pemain inti kala bertandang ke stadion Etihad di piala FA. Dengan ini, Arteta sangat mempertimbangkan peluang menjadi juara Liga Inggris. 

Namun, nasib buruk juga sulit dihindari.  Gelandang jangkar andalan Arsenal, Thomas Partey menderita cedera dan belum ada kepastian tentang masa pemulihannya dari cedera.  

Mengistirahat sejumlah pemain penting bisa menjadi bagian dari strategi tim. Boleh saja, Arteta sudah mempunyai agenda tersendiri untuk pertemuan kedua tim pada pekan depan dalam lanjutan Liga Inggris. 

Kekalahan bisa memberikan pukulan psikologis untuk tim. Begitu pun kemenangan bisa menaikan mentalitas Martin Odegaard dan kawan-kawan untuk menjaga konsistensi berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris. 

Selain itu, pertemuan antara Arsenal kontra Man City seperti reuni kecil antara Pep Guardiola dan Mikel Arteta. Keduanya pernah bekerja bersama di Man City. 

Sewaktu Arteta gantung sepatu di Arsenal di tahun 2016, Guardiola tak ragu untuk  mengambil Arteta sebagai salah satu asistan pelatihnya di Man City. Arteta menerima tawaran itu hingga dikontra Arsenal menjadi pelatih di tahun 2019. 

Guardiola mengakui kualitas dan prospek Arteta. Bahkan Guardiola menyatakan bahwa andaikata Guardiola tak memperpanjang masa kepelatihannya di Man City, besar kemungkinan Arteta yang diangkat menjadi pelatih. 

Namun, hal itu tak tercapai lantaran Arsenal nekat mengambil kesempatan sewaktu. Walau Arteta memulai dengan langkah yang tersulit sewaktu melatih Arsenal, namun berkat kejeliannya di dua musim terakhir, Arsenal bisa bangkit dan tampil sebagai tim yang konsisten di Liga Inggris pada musim ini. 

Guardiola seperti mentor untuk Arteta. Bahkan gaya permainan Arsenal di tangan Arteta tak bisa begitu saja dilepaspisahkan dari pengalaman Arteta bersama Guardiola. 

Faktor kedekatan kedua sosok ini pun menjadi salah satu faktor dalam melihat pertemuan antara Arsenal dan Man City.  Guardiola unggul atas Arteta. 

Kendati demikian, Man City merasakan ketatnya perlawanan dari Arsenal. Bahakan Guardiola begitu terkejut dengan pola permainan Arsenal. 

Di babak pertama, Arsenal kerap mengancam area pertahan Man City. Man City bahkan kesulitan untuk melakukan penetrasi ke gawang Arsenal lantaran ketatnya pertahan Arsenal.

Erling Haaland yang menjadi pencetak gol andalan Man City sulit menemukan ruang untuk mengancam gawang Arsenal. Padahal, Arsenal mengistirahatkan bek andalan seperti William Saliba, Ben White dan Oleksandr Zinchenko.  

Tak ayal, dari hasil laga kontra Arsenal, Guardiola pun mengakuhi kehebatan Arsenal. Sebagaimana terlansir dari AP news (28/1/23), Guardiola sudah mewanti-wanti bahwa sangat sulit untuk mengalahkan Arsenal. Hal itu didasari oleh performa Arsenal di Premier League yang mana sejauh ini baru mengalami satu kekalahan. 

Terbukti, Guardiola merasakan sendiri kehebatan taktik mantan asistannya di Man City. 

Laga di piala FA bisa menjadi titik tolak pertemuan kedua tim di stadion Emirates di bulan Februari mendatang dalam lanjutan Liga Inggris. 

Pertemuan kedua tim bisa menentukan peluang untuk menunju tangga juara. Arsenal sudah membuktikan bahwa tim yang tak boleh dipandang sebelah mata oleh Man City. 

Kekalahan di piala FA bisa menjadi bekal untuk menaikan performa tim serenatan menjadi misi balas dendam. 

Lebih jauh, kemenangan bisa menjadi faktor penentu yang memberikan peluang besar untuk Arsenal menjadi juara Liga Inggris pada musim ini. 

Peluang itu terbuka lebar lantaran Arsenal sudah membuktikan sebagai tim yang sepadan untuk meladeni kekuatan Man City. Arteta sudah mengejutkan mentornya. 

Hal itu pun yang patut diwaspadai oleh Guardiola ketika bertemu kembali Arteta di Liga Inggris. Apabila tak belajar dari laga di piala FA, Man City bisa saja merelakan peluangnya untuk mempertahankan gelar juara dan memberikan peluang juara musim ini kepada Arsenal. 

Salam Bola