Selain itu, pertemuan antara Arsenal kontra Man City seperti reuni kecil antara Pep Guardiola dan Mikel Arteta. Keduanya pernah bekerja bersama di Man City.Â
Sewaktu Arteta gantung sepatu di Arsenal di tahun 2016, Guardiola tak ragu untuk  mengambil Arteta sebagai salah satu asistan pelatihnya di Man City. Arteta menerima tawaran itu hingga dikontra Arsenal menjadi pelatih di tahun 2019.Â
Guardiola mengakui kualitas dan prospek Arteta. Bahkan Guardiola menyatakan bahwa andaikata Guardiola tak memperpanjang masa kepelatihannya di Man City, besar kemungkinan Arteta yang diangkat menjadi pelatih.Â
Namun, hal itu tak tercapai lantaran Arsenal nekat mengambil kesempatan sewaktu. Walau Arteta memulai dengan langkah yang tersulit sewaktu melatih Arsenal, namun berkat kejeliannya di dua musim terakhir, Arsenal bisa bangkit dan tampil sebagai tim yang konsisten di Liga Inggris pada musim ini.Â
Guardiola seperti mentor untuk Arteta. Bahkan gaya permainan Arsenal di tangan Arteta tak bisa begitu saja dilepaspisahkan dari pengalaman Arteta bersama Guardiola.Â
Faktor kedekatan kedua sosok ini pun menjadi salah satu faktor dalam melihat pertemuan antara Arsenal dan Man City. Â Guardiola unggul atas Arteta.Â
Kendati demikian, Man City merasakan ketatnya perlawanan dari Arsenal. Bahakan Guardiola begitu terkejut dengan pola permainan Arsenal.Â
Di babak pertama, Arsenal kerap mengancam area pertahan Man City. Man City bahkan kesulitan untuk melakukan penetrasi ke gawang Arsenal lantaran ketatnya pertahan Arsenal.
Erling Haaland yang menjadi pencetak gol andalan Man City sulit menemukan ruang untuk mengancam gawang Arsenal. Padahal, Arsenal mengistirahatkan bek andalan seperti William Saliba, Ben White dan Oleksandr Zinchenko. Â
Tak ayal, dari hasil laga kontra Arsenal, Guardiola pun mengakuhi kehebatan Arsenal. Sebagaimana terlansir dari AP news (28/1/23), Guardiola sudah mewanti-wanti bahwa sangat sulit untuk mengalahkan Arsenal. Hal itu didasari oleh performa Arsenal di Premier League yang mana sejauh ini baru mengalami satu kekalahan.Â
Terbukti, Guardiola merasakan sendiri kehebatan taktik mantan asistannya di Man City.Â