Bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Partai Golongan Karya (Golkar) bisa ikut meramaikan dan mempengaruhi dinamika politik di tanah air. Peta pemilihan presiden (pilpres) 2024 pastinya ikut terpengaruh apabila Ridwan Kamil kelak diusung, baik sebagai capres maupun cawapres.Â
Sejauh ini diskusi politik yang mencuat  menunjukkan bahwa nama Ridwan Kamil sangat melekat dengan posisi wakil presiden (wapres).Â
Bahkan, Survei yang dibuat oleh Kompas dari 24 September-7 Oktober 2022 menampilkan bahwa Ridwan Kamil mendapatkan elektabilitas tertinggi dalam kategori cawapres (Kompas.id 26/10/2022) apabila dibandingkan dengan calon-calon lainnya.
Tingginya elektabilitas Ridwan Kamil itu tentu saja menjadi magnet yang cukup kuat untuk menarik partai-partai politik serentak calon presiden untuk menggaetnya di Pilpres 2024. Secara langsung, hal ini memberikan keuntungan politik untuk Golkar. Â
Terang saja, Golkar mengambil langkah yang terbilang taktis menjelang pilpres 2024. Walau belum mengumumkan secara resmi mengenai tujuan Golkar perekrutan Kamil, namun yang jelas hal itu secara politis sudah bisa membahasakan kesiapan dan langkah politik Golkar untuk mengantisipasi pilpres 2024 mendatang.Â
Pada tempat pertama, Golkar barangkali legowo untuk menjadikan calon dari partainya sebagai cawapres apabila menimbang survei pada keterpilihan Ridwan Kamil. Juga, Golkar barangkali menjadikan Ridwan Kamil sebagai daya tarik yang bisa menarik partai lain untuk bergabung dan berkoalisi. Â
Golkar bisa saja mengubah langkah politik dengan menempatkan Kamil sebagai capres. Tentu saja, hal ini sangat bergantung pada tren dan dinamika politik yang akan terjadi pada satu tahun mendatang.Â
Apabila elektalibitas Kamil terus menanjak naik, bukan tak mungkin Kamil menjadi sosok baru yang bisa bersaing di kursi presiden dan melapangkan Golkar untuk mencari cawapres dari partai lainnya.Â
Golkar mengambil langkah politik yang cukup jelas dan berani dengan merekrut Kamil ke dalam partai. Walaupun serupa dengan langkah Nasdem yang merekrut Anies Baswedan untuk menjadi capres, Golkar masih diplomatis dalam menjelaskan tujuan bergabungnya Kamil ke partai Golkar. Di sini, Golkar belum terang-terangan di balik intensi merekrut Kamil ke partai Golkar.Â
Belum ada pernyataan jelas dan spefisik dari bergabungnya Kamil. Paling tidak, sebagian besar pikiran sudah mengarah pada persiapan Golkar di pilres 2024. Â