Tren kemenangan Manchester United (MU) di Liga Inggris berakhir tatkala ditahan imbang Crystal Palace 1-1 (18/1/23). Laga yang berlangung di Selhurst Park Stadium ini berlangung cukup seru.Â
Kendati MU menguasai jalannya pertandingan, tuan rumah juga kerap mengancam lini belakang MU dengan skema serangan balik. MU unggul terlebih dahulu lewat gol Bruno Fernandes. Keunggulan itu berakhir tatkala Crystal Palace mencetak gol di menit-menit menjelang  peluit akhir laga.
Tak hanya tiga poin yang melayang dari tangan MU, tetapi kesempatan menggeser Manchester City dari tempat kedua pun tak tercapai. MU mempunyai poin yang sama dengan Man City namun Man City masih mempunyai satu tabungan laga tersisa.
MU membawa optimisme besar saat bermain kontra Crystal Palace. Menang di akhir pekan lalu kontra rival sekota menguatkan konsistensi MU dan memberikan bukti serta kesiapan MU menjadi penantang serius di Liga Inggris.
MU juga berambisi untuk naik ke peringkat ke-2 klasemen sementara Liga Inggris. Paling kurang, MU berkesempatan mengusik kemapanan Man City.
5 kemenangan beruntun di Liga Inggris menjadi bukti konsistensi MU. Hal itu juga menandakan kekuatan yang sementara terbangun.
Namun, hasil imbang tak bisa ditolak. Hasil seperti itu kerap menjadi faktor yang menghilangkan poin penting untuk bisa bersaing di Liga Inggris.Â
Pendek lata, apabila MU mau bersaing di papan atas, MU sekiranya tetap berupaya meraih poin penuh terlebih khusus melawan tim-tim berstatus underdog. Bagaimana pun, konsistensi mesti menjadi harga mati.
Pelatih MU, Eric Ten Hag mengubah beberapa susuan pemain. Tetap mempertahankan formasi 4-2-3-1, Ten Hag hanya mengganti beberapa pemain.
L. Shaw yang menjadi tandem R. Verane kontra Man City ditempatkan di bek Kiri. Posisinya kemudian diisi oleh L. Martinez. Di bek kiri, A-Wan Bissaka terpilih sebagai bek kanan.