Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manfaat yang Bisa Diambil dari Tren Permainan Latto-latto

7 Januari 2023   20:08 Diperbarui: 7 Januari 2023   20:21 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan ltto-latto sementara tren di Indonesia. Permainan yang sudah ada di tahun 90-an ini digemari tak hanya oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa. Bahkan Presiden Jokowi, Gubernur Ridwan Kamil dan beberapa artis sempat memainkan permainan yang lagi viral tersebut. 

Sejauh ini, belum ada hal yang membuat permainan ini memberikan efek negatif. Malahan, banyak orang terlibat dan mau mengalami permainan ini. 

Hanya saja, perlu kontrol yang serius. Dalam mana, permainan ini dimainkan di tempat dan waktu yang tepat. Misalnya, tak boleh dimainkan saat jam sekolah.

Keramaihan latto-latto tak lepas dari efek media sosial. Berkat medsos permainan yang lama tenggelam karena perkembangan jaman ini naik ke permukaan dan berhasil menarik perhatian banyak pihak. Kemungkinan besar, ada masanya juga permainan ini melempem dan kembali tak diminati oleh publik. 

Kendati demikian, hal ini memberikan pelajaran yang sangat berarti. Kenangan lama kembali naik ke permukaan. Permainan yang sempat digandrungi di tahun 90-an ini kembali menjadi salah satu wadah yang mempersatukan.

Ya, permainan seperti itu kerap menyatukan banyak pihak. Untuk sementara waktu, anak-anak jaman sekarang tak sepenuhnya terpaku pada dunia phone, medsos, dan internet. 

Permaian seperti latto-latto bisa saja menjadi salah satu jawaban pada persoalan yang sementara menghantui anak-anak yang sudah adiktif dengan phone.

Hemat saya, permainan latto-latto ini memberikan beberapa pesan serentak pelajaran yang berharga. 

Pertama, berkat permainan latto-latto anak bisa bersosialisasi dengan rekan-rekan sebayanya. 

Permaianan latto-latto menjadi asyik ketika dimainkan bersama yang lain. Memang bisa dimainkan sendirian, tetapi kecenderungannya cepat bosan dengan permainan tersebut.

Ketika bermain dengan yang lain, ada kecenderungan untuk berlomba, mencari siapa yang lebih lincah dan lama memainkan permainan tersebut. 

Efek lanjutnya adalah sosialisasi secara langsung dengan yang lain. Sosialisasi itu membangun percakapan di antara satu sama lain. 

Bahkan hal itu membangun kerumunan tertentu di mana setiap orang berbicara, berbagi cerita, dan tips pada bagaimana memainkan latto-latto secara baik dan benar.

Sosialisasi sangatlah penting karena dengan itu anak-anak saling berkenalan dan berinteraksi. Alih-alih hanya menghabiskan waktu dengan berada di rumah menonton TV dan bermain game, lebih baik terlibat dalam permainan yang bisa berada dengan yang lain.

Kedua, Latto-latto seolah menjadi solusi untuk mentalitas anak yang sudah terkontaminasi oleh dunia internet.

Internet menjadi tantangan serius pada dunia anak saat ini. Tak sedikit anak yang sudah adiktif dengan dunia internet. Akibat lanjutnya, mentalitas anak yang lebih cenderung menyendiri, pikiran lebih fokus pada medsos, dan tak begitu tertarik untuk berada dengan orang lain. 

Fenomena permainan latto-latto seolah menjadi salah satu solusi untuk anak-anak yang lebih tertarik dengan phone dan dunia internet. Makanya, orangtua perlu jeli membaca dan memanfaatkan fenomena permainan latto-latto.

Ada banyak permainan lain yang dimanfaatkan orangtua agar anak bisa keluar dari belenggu pengaruh medsos. Latto-latto hanyalah salah satu cara dalam memecahkan persoalan yang mungkin dihadapi oleh orangtua atas perilaku dan mentalitas anak yang terganggu karena internet.

Sejauh anak-anak memainkan permainan tersebut dengan baik dan benar, orangtua perlu mendukungnya. Apalagi dengan permainan itu, anak-anak mempunyai keinginan untuk bermain dengan yang lain dan melepaskan kebiasaan untuk cenderung berada di rumah untuk menonton TV atau pun bermain phone.

Lebih jauh, menjadi sangat menarik apabila ada  komunitas memanfaatkan momen tertentu agar anak-anak bisa diperlombahkan untuk menjadi siapa yang tercepat dan kompetetif. Tujuannya agar mentalitas anak-anak terbangun untuk menjadi pribadi yang berkompetetif dengan rekan-rekan sebayanya.

Latto-latto seolah menjadi salah satu solusi di tengah ketergerusan mentalitas anak yang menurun lantara pengaruh media teknologi. 

Anak-anak membutuhkan media untuk bisa bergaul, peduli pada sesama, mengenal lingkungan sosial dan lain sebagainya. Harapannya, bukan hanya permainan latto-latto yang viral, tetapi pelbagai permainan lain yang bisa memberikan manfaat pada anak-anak untuk bisa bersosialisasi dengan sesama.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun