Ketika bermain dengan yang lain, ada kecenderungan untuk berlomba, mencari siapa yang lebih lincah dan lama memainkan permainan tersebut.Â
Efek lanjutnya adalah sosialisasi secara langsung dengan yang lain. Sosialisasi itu membangun percakapan di antara satu sama lain.Â
Bahkan hal itu membangun kerumunan tertentu di mana setiap orang berbicara, berbagi cerita, dan tips pada bagaimana memainkan latto-latto secara baik dan benar.
Sosialisasi sangatlah penting karena dengan itu anak-anak saling berkenalan dan berinteraksi. Alih-alih hanya menghabiskan waktu dengan berada di rumah menonton TV dan bermain game, lebih baik terlibat dalam permainan yang bisa berada dengan yang lain.
Kedua, Latto-latto seolah menjadi solusi untuk mentalitas anak yang sudah terkontaminasi oleh dunia internet.
Internet menjadi tantangan serius pada dunia anak saat ini. Tak sedikit anak yang sudah adiktif dengan dunia internet. Akibat lanjutnya, mentalitas anak yang lebih cenderung menyendiri, pikiran lebih fokus pada medsos, dan tak begitu tertarik untuk berada dengan orang lain.Â
Fenomena permainan latto-latto seolah menjadi salah satu solusi untuk anak-anak yang lebih tertarik dengan phone dan dunia internet. Makanya, orangtua perlu jeli membaca dan memanfaatkan fenomena permainan latto-latto.
Ada banyak permainan lain yang dimanfaatkan orangtua agar anak bisa keluar dari belenggu pengaruh medsos. Latto-latto hanyalah salah satu cara dalam memecahkan persoalan yang mungkin dihadapi oleh orangtua atas perilaku dan mentalitas anak yang terganggu karena internet.
Sejauh anak-anak memainkan permainan tersebut dengan baik dan benar, orangtua perlu mendukungnya. Apalagi dengan permainan itu, anak-anak mempunyai keinginan untuk bermain dengan yang lain dan melepaskan kebiasaan untuk cenderung berada di rumah untuk menonton TV atau pun bermain phone.
Lebih jauh, menjadi sangat menarik apabila ada  komunitas memanfaatkan momen tertentu agar anak-anak bisa diperlombahkan untuk menjadi siapa yang tercepat dan kompetetif. Tujuannya agar mentalitas anak-anak terbangun untuk menjadi pribadi yang berkompetetif dengan rekan-rekan sebayanya.
Latto-latto seolah menjadi salah satu solusi di tengah ketergerusan mentalitas anak yang menurun lantara pengaruh media teknologi.Â