Proses sangatlah penting untuk meraih hasil yang terbaik. Dalam proses tersebut, kegagalan kerap kali terjadi. Sangat sulit dihindari.
Kendati demikian, kita bisa saja belajar dari kegagalan tersebut agar kita bisa tahu caranya mendapatkan hasil terbaik.
Manchester United (MU) mengawali musim dengan jalan yang cukup terjal. Pelatih Erik Ten Hag harus menghadapi kegagalan demi kegagalan di awal musim.Â
Situasi perlahan berubah semenjak Ten Hag menemukan formula terbaik untuk timnya. Hal itu ditambah lagi saat para pemain yang direkrut oleh Ten Hag bersamaan dengan kedatangannya di MU mulai merasa cocok dengan taktiknya.
Permainan MU membaik. Memang, masih ada beberapa kegagalan yang sulit dihindari seperti kekelahan besar dari rival sekota Manchester City dengan skor 6-3 di Liga Inggris.Â
Walau demikian, hal itu sebenarnya menjadi pelajaran berharga untuk tim dan pelatih.
Di tengah kerumitan itu, MU juga menghadapi situasi dari para pemain. Masalah cedera dan transfer yang tak mulus mengiringi jalan MU.
Belum lagi, mega bintang Cristiano Ronaldo yang mencuri headline gegara sikapnya dan pernyataan ke publik.
MU pun harus memutuskan kontrak dengan pemain asal Portugal tersebut. Ten Hag tetap fokus dengan timnya dan situasi malah membaik. Di kala Ronaldo pergi, performa MU membaik.
Kemenangan kontra Bournemouth (4/1/22) menambah deretan kesuksesan MU. MU berhasil meraih 6 kemenangan berturut di semua kompetesi.
Hasil racikan Ten Hag mulai nampak. Terlihat Ten Hag lebih mengandalkan kerja sama tim daripada berpatukan pada kualitas individual.
Jedah karena piala dunia 2022 menjadi berkah untuk MU. Ketika banyak pemain yang sibuk dengan piala dunia, Ten Hag tetap fokus berlatih bersama dengan timnya.Â
Hasilnya mulai nampak ketika MU berhasil memetik kemenangan demi kemenangan di beberapa laga setelah perhelatan piala dunia. Tandanya, MU sudah menemukan performa yang meyakinkan.Â
Berkat kemenangan MU di liga Inggris, tim berjuluk Setan Merah ini masuk empat besar. Berada di peringkat 4 klasemen sementara Liga Inggris, MU Â menempel ketat Newcastle dengan koleksi poin yang sama. 35 poin.Â
Bedannya, MU masih mempunyai 1 tabungan pertandingan. Memangi pertandingan tersisa itu memberikan jalan untuk MU naik ke peringkat ke-3.
Bahkan jarak MU dengan Man City hanya terpaut 21 poin. Hanya saja, Man City masih mempunyai 1 laga tersisa.Â
Dengan posisi ini, MU pun menghangatkan persaingan di 4 besar Liga Inggris. Di bawah MU ada Tottenham dan jarak dengan tim yang dilatih oleh Antonio Conte ini terpaut 5 poin. Dengan ini, posisi MU di empat besar perlahan mulai solid.
Berada di empat besar tentu saja menjadi target Ten Hag. MU kembali masuk kelompok elit, 4 besar Liga Inggris. Dengan ini, meraih trofi bukanlah kemustahilan karena dengan Arsenal jaraknya hanya terpaut 9 poin. Kompetesi Liga Inggris juga masih panjang.Â
Untuk meraih hal itu, Ten Hag tertantang untuk mempertahankan level permainan MU pada alur konsisten.Â
Tentu saja, tugas itu taklah gampang. Â Ten Hag membutuhkan sokongan performa skuad pada umumnya.
Ten Hag terlihat sudah mulai menemukan para pemain yang turun secara regular. Marcus Rashford, Bruno Fernandes, Erikessen, Casemiro, Martinez dan R. Verane adalah beberapa pemain yang selalu dipercayakan oleh Ten Hag dalam sistem permainnya.
Rashford seolah menjadi tulang punggung MU dalam menjebol gawang lawan. Pemain timnas Inggris sudah mencetak gol di empat laga berturut-turut.
Persoalannya tatkala para pemain itu penting itu absen karena cedera dan akumulasi karti. Ten Hag harus mempunyai pelapis yang sepadan guna mengisi lubang yang ditinggalkan oleh pemain andalan. Tujuan lebih jauhnya agar performa MU tak menjadi timpang.
Makanya, Ten Hag tertantang apakah rotasi bisa berlaku untuk sistem permainan MU. Toh, level konsistensi permainan tim perlu diimbangi dengan  komposisi skuad yang mumpuni.Â
Paling tidak, Ten Hag mempunyai keseimbangan skuad yang bisa dimanfaatkan dalam proses rotasi pemain. Apalagi MU masih bermain di 4 komptesi yang berbeda, dan kalau memang menargetkan piala, Ten Hag harus mempunyai keseimbangan skuad untuk melakukan rotasi.Â
Berada di 4 besar Liga Inggris menjadi catatan yang positif untuk MU karena  berhasil menjalani proses yang tak gampang. Tantangan selanjutnya terlebih khusus untuk Ten Hag adalah pada bagaimana MU bisa mempertahankan level konsistensi tersebut.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H