Faktor pengalaman itu membuat Deschamps sebagai sosok yang sangat penting pada penampilan Perancis. Jadinya, para pemain bintang tak hanya dekorasi yang mewarnai ajang piala dunia, tetapi para pemain itu mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.Â
Selain itu, Deschamps juga membangun sistem yang kuat di timnas. Deschamps tak ragu mempercayakan para pemain muda. Tak tanggung-tanggung, 12 pemain muda yang berusia di bawah 25 tahun ikut membantu Perancis ke partai final.Â
Artinya, 4 tahun kemudian Perancis bisa saja berada di tempat yang sama. Para pemain muda ini sudah mengecap rasanya gagal dan mereka pun semakin matang menghadapi situasi sulit di setiap laga.Â
Deschamps tak hanya membangun timnya untuk jangka yang pendek, tetapi sedang mempersiapkan jangka yang panjang. Makanya, peran dan pengaruh Deschamps bersama timnas pantas mendapat apresiasi.Â
Dengan ini, timnas Ayam Jantan julukan Perancis perlu mempertahankan Deschamps di kursi pelatih. Pasalnya, Deschamps tetap mempertahankan performa Perancis pada level terbaik di tengah situasi yang mengitari tim.
Piala Eropa 2024 bisa menjadi salah satu landasan bagi Perancis untuk melihat proses yang sementara dibangun Deschamps saat ini. Kegagalan di final Piala Dunia bisa menjadi pelajaran berharga untuk Perancis sewaktu menghadapi Piala Eropa 2024.
Niat untuk mengganti Deschamps belum terlalu mendesak. Pasalnya, belum tentu pengganti bisa melakukan langkah yang sama yang telah dibuat oleh pelatih berusia 54 tahun ini. Bagaimana pun, hasil selalu bermula dari proses.
Deschamps sementara membangun proses yang baru, termasuk belajar dari kegagalan di Piala Dunia 2022. Pelajaran itu kelak berbuah positif apabila kesabaran untuk tetap mempertahankannya di kursi pelatih.
Salam BolaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H