Goncalo Ramos menjadi sensasi dalam kemenangan timnas Portugal kontra Swiss dini hari tadi WIB (7/12/22) di stadion Lusail, Lusail, Qatar.Â
Tak tanggung-tanggung, penyerang yang berseragam Benfica ini menyarangkan hattrick  (menit 17,51,17) untuk keunggulan  timnas Portugal. Ramos pun menjadi pemain pertama yang mencetak tiga gol dalam satu laga di Piala Dunia 2022 Qatar.Â
Ramos naik ke permukaan berkat keputusan berani Pelatih Fernando Santos, yang mana Santos membangkucadangkan mega bintang Cristiano Ronaldo dan memberi tempat kepada Ramos.Â
Keputusan berani terbayar mahal oleh pemain berusia 21 tahun ini. Selain dari sisi permainan tim, Portugal tampil mengagumkan, juga Portugal seolah menemukan titisan  baru yang bisa membuat Portugal kian berbahaya di Piala Dunia 2022.Â
Untuk itu, akan sangat sulit bagi Santos untuk membangkucadangkan Ramos pada prempat final kontra Maroko. Tak ada pilihan lain di mana Santos harus tetap memainkan Ramos dan membangkucadangkan Ronaldo.
Memainkan kedua pemain bisa mematikan peran salah satunya, lantaran keduanya mempunyai peran dan posisi yang relatif sama. Â Pada titik ini, bisa Ramos yang melempem apabila diduetkan dengan Ronaldo lantaran faktor pengalaman dan pengaruh.
Toh, fakta sudah membuktikan bahwa dari sisi usia, kecepatan, kelihaian, dan faktor tenaga Ramos terbilang lebih efektif daripada Ronaldo. Juga, keberadaan Ramos membuat pola permainan Portugal tak tersentral pada satu figur semata.Â
Karena itu, kegemilang Ramos seolah menutup perlahan pengaruh Ronaldo di skema permainan Portugal. Ronaldo yang kerap menghuni bangku cadangan di Manchester United pada musim ini bisa saja mengalami nasib yang sama di Piala Dunia 2022.Â
Langkah itu sudah diambil oleh Santos. Walau langkah Santos itu sempat diragukan dan diejek supporter, keputusan itu terbayar dengan hasil yang memuaskan.Â
Ramos menyelamatkan muka Santos sebagai pelatih, dan sekaligus kian meminggirkan Ronaldo ke tribun bangku cadangan. Tentu saja, situasi ini sangat sulit untuk Ronaldo.Â
Menjadi contoh tatkala Ronaldo diganti di laga Portugal kontra Korea Selatan di babak penyisihan grup. Pergantian itu tak menyenangkan Ronaldo dan karenanya mantan pemain Real Madrid dan Juventus ini bereaksi dengan keras.Â
Reaksi Ronaldo ini pastinya melukai pelatih. Bagaimana pun, taktik pelatih mesti dihargai. Ketika pemain tak searah dengan jalan pelatih, saat itu pula pemain menunjukkan langkah berbeda.Â
Tempat Ronaldo di bangku cadangan bisa multi tafsir. Di balik itu, yang menjadi penghiburan Portugal adalah kehadiran Ramos yang langsung menjawabi keputusan dari membangkucadangkan Ronaldo. Â
Mendapat tempat di bangku cadangan boleh saja membuat Ronaldo sedikitnya tak nyaman. Menjadi rumit dan kian tak nyaman untuk Ronaldo tatkala pemain yang mengisi perannya tampil gemilang dan berhasil mencuri perhatian.Â
Oleh sebab itu, performa Ramos secara langsung menenggelamkan Ronaldo dalam skema permainan Portugal.Â
Dengan ini, akan terasa asing, kontroversial, dan hambar tatkala Santos kelak memainkan Ronaldo dan kembali membangkucadangankan Ramos di laga berikutnya.Â
Ramos mesti mendapat prioritas, dan pilihan Ronaldo di bangku cadangan mesti kembali dibuat takkala bermain kontra Maroko di perempat final.Â
Ramos secara instan melampaui capaian Ronaldo di babak knockout. Menurut Opta, Ramos hanya membutuhkan 17 menit untuk mencetak gol di babak knockout, dan Ronaldo belum mencetak gol di babak knockout dalam 514 menit keterlibatannya.
Menariknya, Ramos sudah mencetak 4 gol dari 4 laga internasionalnya bersama timnas. Artinya, dari sisi kematangan, Ramos mempunyai poin lebih di mana dia tak gugup panggung, terlebih khusus menggantikan peran Ronaldo.
Performa Ramos sebenarnya sudah terbaca dari kiprahnya di klub asal Portugal, Benfica. Pemain kelahiran 20 Juni 2001 mendapat tempat utama di benfica ketika Darwin Nunez hengkang ke Liverpool.Â
Ramos merupakan penemuan Benfica untuk menggantikan peran Nunez yang dijual dengan harga 80 juta euro. Bisa dikatakan, Ramos menjadi nama baru yang naik ke permukaan bersama Benfica dan berdampak pada pemanggilannya ke timnas Portugal.Â
Ya, walau kehilangan Nunez, Benfica mendapatkan mutiara baru. Ramos sementara naik daun, dan bukan tak mungkin cepat atau lambat Ramos pun masuk dalam daftar incaran-incaran klub-klub kaya di Eropa.Â
Performa Ramos sebenarnya sudah naik daun semenjak di tim yunior baik bersama Benfica maupun timnas yunior Portugal.Â
Pada piala Eropa U-19, Ramos tercatat sebagai top skorer. Di Benfica, Ramos menjadi salah satu tim yang mencetak gol untuk 4 level dari tim Benfica, yaknin tim Junior, U-23 Benfica, Benfica B, dan tim senior Benfica. Â
Ramos dipromosikan ke tim senior Benfica pada bulan Juli 2020. Tak butuh waktu lama untuk Ramos menunjukkan tajinya untuk Benfica. Masuk menit ke-85 dalam laga kontra Desportivo Aves, Ramos langsung mencetak 2 gol.Â
Ada pihak yang menilai pergerakan Ramos serupa dengan Thomas Muller. Kelihaiannya dalam penempatan posisi membuatnya menjadi pencetak gol yang patut disegani lawan.Â
Naiknya pamor Santos sebenarnya sudah terjadi musim ini bersama Benfica. Ini juga berkat dengan kepergian Nunez. Santos mendapat tempat sentral dalam permainan Benfica.Â
Peran itu terbukti saat Ramos membantu Benfica yang belum terkalahkan di Portugal pada musim ini dan turut membantu Benfica lolos ke babak 16 besar Liga Champions Eropa.Â
Selain itu, Ramos sudah mencetatk 14 gol di semua kompotesi dan berstatuskan  top sksorer sementara di Liga Portugal.Â
Dengan ini, pilihan Santos untuk menggannti peran Ronaldo bukannya tanpa alasan. Santos memilih senjata yang tepat dan sudah teruji, yakni Goncalo Ramos.
Salam Bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H