Pengaruh Neymar Jr di timnas Brasil tak diragukan. Pemain berusia 30 tahun ini kembali menjadi sandaran Brasil pada Piala Dunia 2022 di Qatar.Â
Selain berstatuskan sebagai kapten tim, juga kualitas Neymar sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini kerap memberikan kontribusi besar dalam permainan tim.Â
Akan tetapi, langkah Neymar pada Piala Dunia 2022 tak semulus dengan apa yang dipikirkan. Pemain Paris Saint Germain (PSG) menderita cedera setelah ditekel oleh bek Nikola Milenkovic tatkala Brasil bertemu Serbia di penyisihan grup G Piala Dunia 2022.
Alhasil, Neymar ditarik keluar di menit ke-79. Tampaknya ankel dari pemain kelahiran 5 Februari 1992 ini mengalami cedera serius yang mengakibatkannya absen pada laga kedua penyisihan grup kontra Swiss. Â Â
Cedera mantan pemain Barcelona ini pun diperkirakan cukup lama. Selain kemungkinan besar Neymar absen laga kontra Swiss, kemungkinan lain Neymar tak lagi bermain di laga penyisihan grup.
Makanya, Brasil harus meraih kemenangan kontra Swiss. Tujuannya, di laga terakhir di penyisihan grup, pelatih Adenor Leonardo Bacchi atau Titte mempunyai kesempatan untuk melakukan rotasi pemain. Â
Tentu saja, Brasil juga tak mau mengambil resiko dengan memaksakan Neymar untuk segera pulih agar bergabung dengan skuad. Hal ini malah menjadi batu sandungan yang bisa merugikan Brasil sendiri.
Dari sisi skuad yang dibawa oleh Tite untuk Piala Dunia di Qatar, Brasil sebenarnya mempunyai segudang penyerang berbahaya di lini depan. Â
Maka dari itu, cedera Neymar sebenarnya menjadi ujian berharga untuk permainan Brasil serentak kesempatan untuk para penyerang lain untuk menunjukkan kualitas mereka.Â
Ketergantungan Neymar perlu diminimalisir dan bahkan Brasil perlu sejenak melupakan keberadaan Neymar.Â
Memang sulit melepaskan Neymar dari timnas Brasil. Walau demikian, terlalu fokus pada kehilangan Neymar dari skuad akan berdampak pada psikologis para pemain secara umum.
Barangkali Brasil belum melupakan insiden di piala dunia 2014. Neymar menderita cedera. Alih-alih memikirkan cara untuk mengisi lubang yang ditinggalkan, Brasil terbawa emosi kehilangan Neymar.Â
Bahkan jersey Neymar diturutsertakan oleh para pemain sebelum laga kontra Jerman di semifinal Piala Dunia 2014. Bukannya memberikan inspirasi untuk Brasil, malahan Brasil digasak 7 gol oleh Jerman di rumahnya sendiri.
Terlalu fokus pada kehilangan Neymar bisa memberikan efek psikologis pada pemain lainnya.Â
Dalam arti, para pemain lain bisa saja merasa dinomorduakan. Mentalitasnya turun lantara pelatih atau pun tim terlalu memikirkan pengaruh salah satu pemain daripada kesatuan sebuah tim.Â
Padahal, secara kualitas dan kontribusi, beberapa pemain di lini depan Brasil terbilang mumpuni .Â
Untuk itu, Pelatih Brasil, Tite harus memanfaatkan dengan baik para penyerang seperti Gabriel Jesus, Vinicius Jr, Richarlison, Rapinha, Antony hingga Gabriel Martinelli di lini depan.Â
Mencermati nama-nama ini, bek-bek lawan pun pasti merasa was-was. Umumnya, para penyerang ini mempunyai agresivitas yang bisa meruntuhkan lini belakang lawan.Â
Dua gol Richarlison menjadi bukti bahwa Brasil bisa melepaskan ketergantungan pada sosok Neymar sebagai pembobol gawang lawan.Â
Terlebih lagi, jika ditilik lebih jauh para penyerang yang dipunyai Brasil, umumnya tampil gemilang bersama klub yang meraka bela. Umumnya, para penyerang Brasil mempunyai kemampuan dalam urusan mencetak gol.
Vinicius Jr yang tampil gemilang bersama  Real Madrid satu musim terakhir bisa menjadi andalan penting untuk lini depan Brasil. Begitu pula, Richarlison, Rapinha, Antony dan Gabriel Jesus.
Tantangan untuk Tite adalah bagaimana bisa membangun keharmonisan tim tanpa bergantung pada satu pemain.
Selain itu, Tite juga perlu mengontrol permainan individu para pemain. Tatkal Neymar absen, pemain lain barangkali mau mengambil kesempatan untuk mau tampil dominan, tetapi hal itu malah menggangu kesatuan tim.Â
Cederannya Neymar menjadi momen untuk menguatkan kesatuan timnas Brasil dan sekaligus melepaskan ketergantungan Neymar.Â
Kontra Swiss, Brasil perlu melupakan sejenak Neymar yang dibekap cedera. Brasil sekiranya fokus pada skuad yang tersedia sekaligus meraih kemenangan.Â
Terlalu memikirkan pemain bintang  bisa mengganggu mentalitas tim secara umum. Sebaliknya, Brasil fokus saja pada kemampuan para pemain yang siap untuk turun dalam laga kontra Swiss.Â
Lolos ke babak selanjutnya bisa memberikan keuntungan untuk tim dan Neymar. Bukan tak mungkin, kondisi Neymar sudah pulih tatkal Brasil sudah melaju ke babak selanjutnya.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H